Berlin (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz menyatakan optimisme atas hasil sukses dari perundingan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.

Pada tahun lalu, telah ada prestasi dalam perundingan, kata Kurz yang negaranya telah menjadi tuan rumah pembicaraan antara Iran dan G5+1 (Inggris, Tiongkok, Prancis, Inggris dan Amerika Serikat ditambah Jerman) untuk beberapa bulan terakhir, katanya kepada edisi majalah diplomatik "Society", lapor IRNA.

Para pihak bernegosiasi membawa pandangan mereka lebih dekat dan kemungkinan penyelesaian lebih tinggi, katanya menambahkan. Namun. putaran pembicaraan 24 November di Wina tidak menyebabkan hasil yang nyata.

Kurz mengungkapkan harapan bahwa tahun 2015 akan menandai awal baru bagi perundingan dan bahwa mereka akan berakhir pada satu catatan yang sukses pada tenggat waktu 30 Juni.

Tidak ada alternatif untuk dialog, tegasnya, dan pembicaraan baru berusaha untuk tidak mencampur masalah nuklir dengan isu-isu lain antara Iran dan komunitas global.

Diplomat top Austria itu mengatakan bahwa Wina menikmati kepentingan simbolis sebagai tempat pembicaraan nuklir, karena juga markas besar pengawas nuklir PBB - Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Pada normalisasi hubungan dengan Iran, ia mengingatkan bahwa penekanan yang berlebihan pada isu nuklir tidak boleh mengalihkan perhatian dari signifikansi regional Iran.

Putaran berikutnya perundingan antara wakil menteri luar negeri Iran dan G5+1 dijadwalkan akan diselenggarakan di Jenewa pada 17 Desember.

Delegasi Iran juga mengadakan pembicaraan bilateral mengenai semua isu nuklir terkait dengan G5+1 yang mitranya termasuk delegasi AS.

Selama putaran terakhir perundingan yang diselenggarakan di Wina 17-24 November di tingkat menteri, diputuskan untuk memperpanjang pembicaraan selama tujuh bulan untuk mencapai kesepakatan politik umum dalam empat bulan dan menguraikan rincian perjanjian selama tiga bulan. (AK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014