Ramallah (ANTARA News) - Sedikitnya 30 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel telah bergabung dengan aksi mogok makan terbuka bersama rekan-rekan mereka sesama narapidana untuk memprotes penyekapan dalam sel isolasi, menambah jumlah pemrotes jadi sekitar 100 orang menurut Palestina Prisoners Club (PPC).

Pada Rabu, lebih dari 70 tahanan politik memulai mogok makan terbuka untuk menentang praktek kurungan terisolir serta mendukung tahanan sakit yang kondisi kesehatannya memburuk akibat kelalaian petugas medis  Dinas Penjara Israel.

Menurut PPC, sejak itu pihak berwenang memutuskan untuk mentransfer 45 pemogok makan ke penjara lain, upaya yang diyakini bisa menggagalkan aksi mogok makan itu.

Dinas Penjara tidak menginformasikan tujuan transfer para pemogok makan menurut PPC.

Para tahanan Palestina di sel-sel isolasi yang disekap di sel-sel bersegel yang berbau busuk dan tidak memenuhi standar kemanusiaan dasar, di mana para tahanan dipaksa untuk tinggal sepanjang waktu di sel mereka tanpa kontak dengan dunia luar, dengan petugas penjara sebagai pengecualian.

Seperti dilansir kantor berita WAFA, Sel isolasi di penjara Israel telah sering menjadi motif, selain penahanan administratif, untuk melancarkan aksi mogok makan individu atau massal.

Menurut Pelapor Khusus PBB tentang penyiksaan, Juan E. Mendez, kurungan isolasi yang menyebabkan penderitaan mental dan fisik sangat kejam, tidak manusiawi, hukuman yang merendahkan".
(Uu.H-AK)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014