Kesepakatan tersebut akan menyediakan penyelesaian praktis guna memerangi perubahan iklim, terutama buat negara yang paling rentan.
Paris (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, Minggu, menyambut kesepakatan Lima mengenai perubahan iklim, yang ia katakan menyiapkan dasar bagi pertemuan di Prancis guna mewujudkan langkah nyata untuk memperlambat peningkatan temperatur global.

"Setelah perundingan intensif, konferensi Lima mengenai perubahan iklim telah berakhir dengan kesepakatan yang merupakan dasar bagi persiapan Climate Paris 2015 ... Itu adalah dasar untuk melanjutkan momentum mengenai pengumuman yang dibuat belum lama ini oleh UnI Eropa, Amerika Serikat dan Tiongkok mengenai pengurangan buangan gas rumah kaca," kata Fabius.

"Kesepakatan tersebut, yang masih memerlukan pekerjaan penting dan sulit, akan menyediakan penyelesaian praktis guna memerangi perubahan iklim, terutama buat negara yang paling rentan," kata diplomat senior Prancis itu di dalam satu komunike, sebagaimana diberitakan Xinhua. (Simak pula Indonesia yang membawa perspektif maritim di Konferensi Iklim Peru)

Pada Minggu pagi, para perunding dari lebih 190 negara dan organisasi yang berkumpul di Ibu Kota Peru selama dua pekan sepakat bahwa semua pemerintah akan mengajukan rencana nasional guna mengurangi buangan gas rumah kaca sampai tenggat tak resmi 31 Maret 2015 guna membentuk dasar bagi kesepakatan global, yang dijadwalkan dicapai dalam pertemuan puncak Paris paling lambat akhir tahun depan. (Baca di sini tentang 190 negara membangun blok kesepakatan iklim 2015)

(Uu.C003)



Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014