Baghdad (ANTARA News) - Anggota kelompok Negara Islam atau yang sebelumnya dikenal dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pada Minggu (14/12) membunuh 19 polisi lokal di Provinsi Anbar, Irak Barat, kata sumber keamanan.

Polisi itu dibunuh satu hari setelah anggota ISIS merebut Daerah Al-Wafaa, tepat di sebelah barat-daya Ibu Kota Provinsi tersebut, Ramadi, sekitar 110 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak, Baghdad, kata satu sumber keamanan provinsi kepada kantor berita Xinhua.

Selain itu kelompok radikal ISIS mengepung satuan pasukan polisi Irak dan anggota milisi yang bersekutu dengan pemerintah di satu daerah yang berada sekitar 35 kilometer di sebelah barat Ramadi. Menurut sumber, pertempyran sengit masih berlangsung.

Bentrokan sporadis berlanjut pada hari itu, setelah anggota ISIS merebut kendali atas beberapa desa di daerah antara Kota Kecil Al-Baghdadi dan Kota Kecil Heet, yang berdekatan, sekitar 160 kilometer di sebelah barat Baghdad.

Di Provinsi Salahudin, bentrokan sengit meletus antara pasukan keamanan --yang didukung milisi Syiah-- dan anggota ISIS di dekat Kota Kecil Balad, sekitar 80 kilometer di sebelah utara Baghdad.

Sedikitnya tujuh anggota ISIS tewas, kata sumber tersebut tanpa memberi perincian lebih lanjut mengenai korban jiwa di kalangan tentara dan anggota milisi.

Masih di provinsi yang sama, bentrokan meletus di dekat Baiji, kota penghasil minyak, sekitar 200 kilometer di sebelah utara Baghdad.

Sementara itu, menurut sumber, tiga anggota ISIS tewas saat mereka mempersiapkan rumah yang diisi peledak di Desa Az-Zuwaiyah, sekitar 30 kilometer di sebelah timur Baiji.

Situasi keamanan di Irak telah memburuk secara dramatis sejak 10 Juni, ketika bentrokan berdarah berkecamuk antara pasukan keamanan Irak dan kelompok ISIS. (Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014