Selama siklus mestruasi teratur, setiap bulan lalu tidak merasakan nyeri yang mengganggu aktivitas sampai butuh analgetik, sel telur kemungkinan tidak bermasalah
Jakarta (ANTARA News) - Ahli kesehatan mengingatkan bahwa siklus menstruasi bisa menjadi cara untuk mendeteksi subur atau tidaknya sel telur yang dimiliki perempuan.

"Selama siklus mestruasi teratur, setiap bulan lalu tidak merasakan nyeri yang mengganggu aktivitas sampai butuh analgetik, sel telur kemungkinan tidak bermasalah," ujar dr. Aida Riyanti, SpOG kepada ANTARA News, di Jakarta, Selasa.

"Biasanya siklus mestruasi tidak semuanya sama. Ada yang 28 hari sekali, ada yang 30 hari. Misalkan, setiap bulan maju dua hari. Itu teratur namanya," kata dia.

Menurut dr. Aida, ada berbagai hal yang bisa menyebabkan terganggunya siklus menstruasi.

Salah satunya adalah sel telur yang tidak membesar.

"Karena secara fisiologi, sel telurnya, misalnya ada 10, kemudian dia membesar jadi folikel dominan. Nanti, yang membesar itu hanya satu hingga berukuran 20 milimeter lalu dia ovulasi. Sementara yang lain gugur. Tetapi karena ada masalah, sel telurnya yang berjumlah 10 itu tidak membesar. Akhirnya, siklus menstruasinya terganggu," kata dia.

Di samping itu, penyakit misalnya, endometriosis atau kista cokelat, juga dapat menjadi penyebab lainnya.

Dr. Aida menyebutkan, agar sel telur subur, sebaiknya para perempuan menerapkan gaya hidup sehat dalam hidupnya.

Misalnya, memastikan mengonsumsi makanan sesuai gizi seimbang, olahraga secukupnya dan hindari obesitas.

"Gaya hidup sehat. Pastikan memakan bahan makanan yang tidak dimanipulasi, seperti ayam yang disuntik hormon. Makanan seimbang, olahraga secukupnya dan hindari obesitas," tutur dia.

Kesuburan sel telur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasangan mendapatkan keturunan setelah melakukan hubungan seksual yang benar tanpa memakai alat kontrasepsi.



Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014