Jakarta  (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai masih banyak orang Indonesia yang mampu menjadi pimpinan BUMN, sehingga tidak perlu merekrut orang dari luar negeri untuk menduduki posisi tertinggi di badan usaha tersebut.

"Seharusnya (CEO BUMN) tetap diisi putra dan putri terbaik Indonesia, tidak perlu orang dari luar negeri," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa.

Namun dia mengatakan penempatan putra putri terbaik Indonesia itu harus memperhatikan pengalaman dan kemampuan.

"Gunakan pengalaman mereka untuk memimpin kecuali sudah tidak ada lagi baru cari orang asing," ujarnya.

Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Tohir menyesalkan pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno yang membuka peluang orang asing bisa menjadi Dirut BUMN. Menurut dia keberadaan orang asing yang akan menjadi Dirut BUMN sama artinya menjual negara ini kepada asing.

Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan tidak menutup kemungkinan direktur perusahaan BUMN berasal dari negara lain.

Rini beralasan perusahaan BUMN membutuhkan ahli untuk memimpin perusahaan tersebut terutama tahun 2015 akan ada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perusahaan tersebut harus menghadapi pasar bebas itu.

Dia menilai petinggi perusahaan BUMN harus punya kompetensi yang tinggi untuk menghadapi perdagangan di MEA. Dia mencontohkan perusahaan pelat merah yang sukses berekspansi, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah mengibarkan namanya di Vietnam.

Namun Rini juga mengatakan kementeriannya mengutamakan warga Indonesia untuk menjadi petinggi BUMN.

Rini juga
masih percaya dan optimis bahwa putra-putri bangsa di dalam negeri masih bisa mengemban tugas tersebut.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014