Tapi saya menyayangkan, investor tersebut tidak melibatkan warga dan warga setempat hanya jadi pegawai rendahan dan digaji antara Rp40 ribu-Rp50 ribu per hari,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo meminta investor asing untuk mengikutsertakan warga setempat dalam mengelola bisnis yang mereka lakukan.

Demikian dikatakan oleh Firman Soebagyo setelah meninjau budi daya mutiara di Nusa Tenggara Barat. Peninjauan budi daya mutiara itu dilakukan dalam rangka kunjungan kerja Komisi IV DPR RI.

"Potensi budi daya mutiara di Nusa Tenggara Barat sangat prospektif. Sekarang ini banyak investor asing seperti Italia, Jepang dan Jerman menanamkan modalnya di bidang tersebut. Tapi saya menyayangkan, investor tersebut tidak melibatkan warga dan warga setempat hanya jadi pegawai rendahan dan digaji antara Rp40 ribu-Rp50 ribu per hari," kata Firman, Jakarta, Selasa.

Ia juga meminta kepada Pemerintah Daerah Tingkat I NTB untuk membuat aturan dan kebijakan bagi investor asing tersebut agar mengikutsertakan masyarakat lokal sehingga menambah nilai ekonomi masyarakat.

"Saya sampaikan ke pejabat daerah, devisanya dimana, sementara pasar dan uangnya lari ke luar negeri. Apa yang didapat oleh masyarakat setempat," imbuh Firman.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak puas sebagai pegawai rendahan dengan gaji murah. "Masyarakat harus berusaha dan belajar bagaimana mengelola budi daya mutiara yang nilai ekonominya sangat tinggi. Kalau perlu jangan mau diakuisisi oleh investor asing," kata Firman.

Kunjungan kerja Komisi IV DPR RI dilakukan sejak 12-15 Desember 2014.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014