Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo minta warga yang terdampak tanah longsor di Banjarnegara dipindahkan ke lokasi lain yang lebih aman, yang tanahnya tidak rawan longsor.

"Presiden telah memerintahkan agar masyarakat yang terkena bencana yaitu penduduk yang jumlahnya 43 KK di Karangkobar dan 42 KK di Wanayasa direncanakan untuk direlokasikan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan BNPB bersama sejumlah pakar, seperti dari Universitas Gadjah Mada, sejak tiga hari lalu sudah mencari lokasi yang tepat untuk memindahkan warga sekitar lokasi tanah longsor.

Menurut dia dana yang diperlukan untuk pembangunan rumah warga yang direlokasi sekitar Rp5 miliar, sedangkan dana untuk pembangunan infrastruktur termasuk jalan, drainase, tebing sungai, saluran irigasi, dan normalisasi sungai sekitar Rp25 miliar.

Kepala BNPB menuturkan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyarankan agar disiapkan pula program ekonomi produktif bagi warga yang kini tinggal di pengungsian supaya mereka bisa menjaga kesinambungan kehidupan.

Syamsul memaparkan, program ekonomi produktif tersebut difokuskan untuk sektor pertanian dan peternakan seperti bantuan benih padi dan cabai rawit, serta bantuan pakan dan obat-obatan untuk ternak.

Pemerintah berencana menyiapkan proses relokasi secara menyeluruh dan terintegrasi bagi warga yang menjadi korban tanah longsor di Banjarnegara termasuk lokasi relokasi yang aman dari ancaman longsor.

"Kalau relokasi yang kita siapkan benar-benar aman, jadi bukan relokasi yang pindah dari tempat bencana tetapi aman dari potensi longsor, mungkin tahun lalu, hanya pindah dari tempat bencana ke tempat lain. Yang harus kita siapkan yang lebih permanen harus jauh dari lokasi itu," kata Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan, Rabu (17/12).

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014