50 persen kebutuhan buku ajar sudah ada di Kantor Dinas Pendidikan, sebagian sudah didistribusikan
Yogyakarta (ANTARA News) - Sebagian besar sekolah atau 306 dari total 317 sekolah di Kota Yogyakarta memilih melanjutkan Kurikulum 2013 pada semester genap 2014/2015 dan pada tahun ajaran berikutnya dibanding kembali ke Kurikulum 2006.

"Jika memang sekolah sudah siap, guru pun sudah siap, mengapa kita harus menunda pelaksanaan Kurikulum 2013. Sekolah yang siap melanjutkan pelaksanaan Kurikulum 2013 juga sudah membuat pernyataan untuk itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Edy, kebijakan pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta tersebut mengacu pada isi Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 160 Tahun 2014.

Sekolah yang menyatakan siap melanjutkan pelaksanaan Kurikulum 2013 tetap akan menjalani verifikasi, dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyiapkan tim khusus untuk melakukan pendampingan sehingga pelaksanaan Kurikulum 2013 bisa optimal.

Selain itu, lanjut dia, guru yang mengajar di kelas 1,2,4,5,7,8,10 dan 11 seluruhnya sudah mengikuti pelatihan untuk menjalankan Kurikulum 2013, sedangkan guru yang mengajar di kelas 3, 9, dan 12 akan menjalani pelatihan pada 2015.

"Pelatihan pada 2015 juga akan diberikan untuk guru Bimbingan Konseling (BK). Harapannya, seluruh guru di Kota Yogyakarta sudah menjalani pelatihan pada tahun depan," tuturnya.

Sedangkan untuk kebutuhan buku ajar Kurikulum 2013, Edy mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sudah menyiapkannya bahkan ada buku yang sudah mulai didistribusikan ke sekolah.

"50 persen kebutuhan buku ajar sudah ada di Kantor Dinas Pendidikan, sebagian sudah didistribusikan," ucapnya.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan melanjutkan pencetakan buku ajar pada Februari 2015. Dana yang dianggarkan untuk pengadaan buku ajar semester dua 2014/2015 dan tahun ajaran 2015/2016 adalah Rp11,8 miliar.

Sedangkan sekolah yang kembali menggunakan Kurikulum 2006 pada semester dua tahun ajaran 2014/2015 tercatat 11 sekolah yaitu SMA Santa Maria, SMK Taman Madya Pawiyatan, SMK Bopkri II, SMP Tumbuh, SMP Bhineka Tunggal Ika, SD Marsudirini 1,2,3 dan 4 serta SD Pangudi Luhur 1 dan 2.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Noor Hamid mengatakan, seluruh madrasah di DIY sepakat melanjutkan Kurikulum 2013 karena sudah siap.

Di DIY tercatat sebanyak 308 madrasah yang terdiri atas 167 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 95 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 46 Madrasah Aliyah (MA).

Kementerian Agama menganggarkan dana Rp5 miliar untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014