Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tipis pada Rabu (Kamis pagi WIB), mengakhiri penurunan lima sesi berturut-turut.

Emas menguat setelah harga minyak berbalik naik tajam di tengah ketidakpastian tentang seberapa cepat Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga dalam pengumuman kebijakan moneternya, lapor Xinhua.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 0,2 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi menetap di 1.194,5 dolar AS per ounce.

Pertemuan bulanan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed berakhir pada Rabu ketika para pedagang menghabiskan hari memperdebatkan seberapa cepat Bank Sentral akan menaikkan suku bunga jangka pendeknya. The Fed akan merilis risalah pertemuan FOMC akhir bulan ini.

Namun demikian, emas berjangka mendapat dukungan dari minyak mentah light sweet atau yang melonjak tajam pada Rabu hampir empat persen di tengah data inflasi AS yang positif.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan indeks harga konsumen turun 0,3 persen pada November. Ini mendukung untuk emas, sementara memberikan Fed lebih banyak alasan untuk mempertahankan kebijakan moneter longgarnya saat ini.

Tetapi dolar yang menguat terus membatasi keuntungan emas pada Rabu. Komoditas seperti emas yang diperdagangkan dalam dolar sering dirugikan oleh penguatan greenback.

Perak untuk pengiriman Maret bertambah 17,6 sen atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 15,928 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik tiga dolar AS atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 1.199,5 dolar AS per ounce. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014