Kiev (ANTARA News) - Ukraina dan kelompok pemberontak dukungan Rusia, Rabu, sepakat membuka kembali pertemuan perdamaian.

Pertemuan pada Minggu di ibukota Belarussia, Minsk, itu diumumkan beberapa jam setelah Kanselir Jerman Angela Merkel menelpon Presiden Rusia Vladimir Putin.

Perbincangan kedua pemimpin yang pertama sejak beberapa pekan ini kemudian diikuti juga oleh Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Presiden Prancis Francois Hollande.

Negara-negara Barat mencatat adanya pelunakan sikap diplomatik Rusia di tengah munculnya krisis paling buruk dan berpotensi akan berlangsung lama sejak 15 tahun Putin berkuasa.

Anjolknya nilai mata uang rubel memicu spekulasi akan terjadi penarikan dana besar-besaran dari bank yang akan merusak reputasi Putin sebagai pemimpin bijak dan meyakinkan, yang bisa menjamin stabilitas setelah negara itu dilanda kekacauan menyusul ambruknya komunisme.

Sementara itu seorang anggota senior kelompok pemberontak memastikan bahwa pembicaraan damai yang akan melibatkan utusan Eropa dan Rusia itu akan digelar untuk pertama kalinya sejak pertemuan serupa pada 5 September menghasilkan gencatan senjata yang lemah.

"Akan ada pertemuan di Minsk namun agendanya belum disepakati sepenuhnya," kata komandan pemberontak Donetsk Alexander Zakharchenko kepada kantor berita Rusia RIA Novosti.

Pemberontak lain mengatakan konferensi tersebut tertunda akibat penolakan Kiev untuk membicarakan penundaan pembayaran pensiun dan hak-hak sosial lain di kawasan yang dikuasai pemberontak.

"Pihak Ukraina secara khusus menolak berbicara mengenai pencabutan blokade ekonomi dan isu-isu ekonomi lain," kata Denis Pushilin kepada AFP.

(Uu.SYS/C/S022/A/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014