Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional saat ini tidak serta merta menghentikan penerapan kurikulum 2013 tetapi tetap menjadikan sejumlah sekolah sebagai percontohan,"
Kendari (ANTARA News) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menerapkan kurikulum 2013 pada 62 sekolah sebagai percontohan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Damsid di Kendari, Kamis, mengatakan hakekat kurikulum 2013 cukup sempurna namun terkendala pada infrastruktur, buku dan sumber daya guru yang belum siap.

"Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional saat ini tidak serta merta menghentikan penerapan kurikulum 2013 tetapi tetap menjadikan sejumlah sekolah sebagai percontohan," kata Kadis Damsid.

Sebanyak 62 sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2013 terdiri dari 26 sekolah dasar (SD), 16 sekolah menengah pertama (SMP) dan 20 sekolah menengah umum (SMU)/sekolah menengah kejuruan (SMK).

Pada prinsipnya, kata dia, kurikulum 2013 membutuhkan pematangan tentang kebutuhan tenaga guru serta buku pelajaran yang harus mendapat perhatian khusus.

Mengenai metode ujian akhir nasional (UAN) antara sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dipastikan berbeda.

Wakil Ketua DPRD Sultra Wahyu Ade Pratama mengatakan kurikulum 2013 cukup baik karena siswa tidak hanya mendalami teori tetapi didorong memiliki etika, karakter, terampil dan pengenalan diri.

Namun, implementasinya terhambat oleh sumber daya guru yang belum siap dan sarana penunjung berupa buku-buku yang tidak terdistribusi merata di Tanah Air.

"Kurikulum 2013 adalah terobosan yang bercita-cita untuk memajukan mutu pendidikan di negeri ini. Namun karena berbagai kendala sehingga dihentikan sementara," kata Wahyu.

Pewarta: Sarjono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014