Pengisian rapor K-13 jauh lebih sulit. Sehingga, pengerjaan itu memerlukan ketelitian dan waktu yang lebih lama lagi. Saya baru menyelesaikan 80 persen, padahal Sabtu (20/12) sudah dibagikan,"
Makassar (ANTARA News) - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menegaskan dirinya tidak membutuhkan adanya pengadaan ranjang baru di rumah jabatannya, apalagi setelah diketahuinya jika anggaran yang dibutuhkan itu sebesar Rp220 juta.

"Sungguh, saya tidak tahu nilai anggaran yang diusulkan untuk pengadaan ranjang baru itu. Saya juga sudah menolak tidak akan mengganti ranjang baru karena ranjang lama masih cukup bagus," ujarnya di Makassar, Kamis.

Ramdhan mengatakan, besarnya nilai anggaran yang dialokasikan dalam pengadaan ranjang untuk wali kota dan wakil wali kota dalam APBD 2015 itu membuatnya kaget karena tidak membayangkan nilai nominalnya.

Dirinya juga sudah menyampaikan kepada bagian perlengkapan untuk meniadakannya serta meminta kepada para legislator yang membidangi itu agar segera mencoret pengadaan tersebut.

"Kalau uang negara digunakan, saya juga tidak suka yang aneh-aneh seperti tempat tidur itu. Saya tidak terlalu butuh karena masih ada ranjang bekas saya pakai di sana," tegasnya.

Lebih lanjut mantan atlet Sofbol itu mengaku jika dirinya sejak kecil sampai menjadi atlet lebih terbiasa tidur di lantai dari pada menggunakan ranjang. Kebiasaan lamanya masih belum berubah, bahkan setelah menjadi wali kota.

"Saya lahir dan besar dalam lorong. Sejak remaja saya menjadi atlet dan terbiasa tidur melantai atau ranjang tingkat. Bahkan saya biasa tidur di bawah (melantai). Cuma anak-anak saja yang tidur di ranjang, jadi kenapa mau beli tempat tidur lagi," terangnya.

Terkait pengadaan kulkas baru yang dianggarkan senilai Rp100 juta, sambung Danny, tidak perlu diadakan. Meski Wali Kota Makassar itu disediakan, baginya cukup yang bekas saja dipakai.

"Kulkas lama saja masih bagus, fungsi pendinginnya juga tidak berubah. Saya pakai itu saja semua. Untuk di ruang kerja saya apa yang ada saja, biar tidak baru tidak jadi masalah," ucapnya.

Selain itu, belanja modal pengadaan komputer diantaranya pengadaan printer Rp240 juta, pengadaan komputer/PC Rp959 juta, pengadaan peralatan dan perlengkapan rumah tangga berupa pengadaan handuk senilai Rp4 juta itu juga sudah diperbaikinya.

Pewarta: M Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014