Pontianak (ANTARA News) - Petinju Indonesia Daud Yordan optimistis mampu mengalahkan lawannya asal Filipina, Ronald Ponttilas, tidak sampai 12 ronde atau dengan kemenangan Knock Out (KO).

"Meski mempersiapkan diri selama 12 ronde tapi saya yakin tidak sampai (12 ronde)," kata Daud Yordan saat konferensi pers di Hotel Gran Mahkota Pontianak, Jumat sore.

Ia melanjutkan, selama ini telah menang KO atas lima petinju asal Filipina. "Dan ini yang ke enam," ucapnya yakin. Gaya petinju Ronald Ponttilas yang cenderung kidal, baginya pun bukan masalah berarti.

Ia mengklaim telah menghadapi lebih dari 8 kali atas petinju kidal. "Mereka bukan petinju yang sulit untuk dikalahkan. Saya dan pelatih punya strategi untuk mengalahkannya," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut.

Ronald Ponttilas sendiri mengaku telah mempersiapkan diri secara intensif selama tiga minggu terakhir. Ia pun siap untuk menghadapi Daud Yordan dalam pertandingan yang bakal digelar di GOR Pangsuma Pontianak, Sabtu (20/12).

Sementara promotor tinju Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari menambahkan, saat ini Daud Yordan seperti singa yang sangat lapar. "Ia sudah lama tidak bertanding. Selama ini, hanya latihan terus tapi pertandingan tertunda, sehingga kali ini, ia sangat ingin naik ring," kata Okto, panggilan akrabnya.

Sedangkan untuk lawan Daud Yordan, sudah melalui mekanisme dan pencarian yang sesuai. Ia mengungkapkan, Daud Yordan telah direncanakan untuk menggapai karir yang lebih besar dan jangka panjang.

Sejak mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan IBO dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember 2013, Daud Yordan belum pernah naik ring atau bertarung kembali hingga sekarang.

Daud Yordan merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.

Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO saat menang dengan KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Sempat mempertahankan gelarnya sekali setelah menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura 9 November 2012.

Tetapi gelar itu akhirnya lepas setelah dikalahkan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Petinju Afrika Selatan ini (Simpive Vetyeka) ini akhirnya menghentikan laju pemegang Super Champions kelas bulu WBA Chris John pada pertarungan di Australia 6 Desember 2013.

Sedangkan untuk pertandingan melawan Ronald Ponttilas, untuk merebut gelar juara kelas ringan (61.2 kilogram) WBO Asia.

Pewarta: Teguh I Wibowo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014