Tahun kemarin, dari 45 ribu terompet, tersisa 5.000 buah. Mudah-mudahan tahun ini bisa habis semua
Padang (ANTARA News) - Sedikitnya puluhan ribu terompet berbagai model asal Pulau Jawa, mulai dijual di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menyambut tahun baru 2015.

"Kami setiap tahun memasok sebanyak 45.000 terompet dari Jawa, untuk dijual kembali kepada pedagang eceran di sini," kata Amir (50), pedagang grosiran terompet tahun baru di Jalan Aru, Lubuk Begalung (Lubeg), Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu.

Selain memenuhi kebutuhan pedagang eceran, kata Amir, ia juga memasok terompet tahun baru ke luar Sumbar, di antaranya ke Bengkulu dan Jambi.

Ia juga memenuhi permintaan terompet tahun baru dari hotel-hotel dan kantor pemerintahan.

Penjualan terompet tersebut dengan harga bervariasi, mulai Rp10 ribu hingga Rp100 ribu per buah, tergantung ukuran dan model.

Model terompet yang ada tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, yakni model ular naga, kupu-kupu, dan tokoh kartun.

Menurut dia, kini pedagang eceran dan warga sudah mulai membeli terompet miliknya, puncaknya diperkirakan beberapa hari sebelum malam pergantian tahun 2014--2015 mendatang.

Pembelian terompet, katanya, juga tergantung pada cuaca, sebab bila hujan, pembeli akan berkurang apalagi jika hujan terjadi saat malam tahun baru.

"Tahun kemarin, dari 45 ribu terompet, tersisa 5.000 buah. Mudah-mudahan tahun ini bisa habis semua," ujarnya.

Kendati hanya pedagang musiman, ia mengaku omzet yang didapat bisa mencapai seratus juta lebih setiap tahun, termasuk menjual kembang api dan pernak-pernik tahun baru lainnya.

Ia mengatakan masih banyak sejumlah pedagang grosiran terompet tahun baru di Padang yang memasok dagangannya dari Pulau Jawa, namun diakuinya ia memang paling banyak memiliki stok.

Sementara itu, pedagang eceran terompet, Eri (34) mengaku sudah banyak pembeli yang mencari terompet tahun baru.

Eri biasanya menjual terompet tersebut mulai harga Rp25 ribu hingga Rp75 ribu per buah.

"Biasanya model tokoh kartun banyak yang mencari," katanya.

(KR-SA)



Pewarta: Siri Antoni
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014