Beijing (ANTARA News) - Hampir 1,1 miliar warga Tiongkok menderita karena merokok atau terpapar asap rokok sebagai perokok pasif.

Sekitar 356 juta orang berusia di atas 15 tahun adalah perokok, sementara 738 juta lainnya adalah perokok pasif, kata Jiang Yuan, Direktur Kantor Pengawasan Tembakau di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok, Sabtu (20/12).

Dia mengatakan penyakit pernafasan, jantung dan kanker akibat rokok telah menimbulkan beban ekonomi lebih dari 223,7 miliar yuan (35,9 miliar dolar AS) pada warga berusia 35 tahun atau lebih.

"Tiongkok harus menjalankan tindakan pengendalian tembakau yang menyeluruh, jangka panjang dan efektif," kata Jiang Yuan sebagaimana disiarkan kantor berita Xinhua.

Tiongkok sedang mempertimbangkan larangan terhadap semua bentuk produk, penajaan, promosi dan iklan tembakau dalam rancangan peraturan yang disiarkan di kantor urusan legislatif di laman Dewan Negara pada November.

Rancangan peraturan tersebut melangar orang merokok di semua jenis tempat umum tertutup dan tempat terbuka di taman kanak-kanak, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit perempuan dan anak serta semua tempat pelatihan kebugaran.

Pada November, Pemerintah Kota Praja Beijing juga mengesahkan peraturan anti-merokok untuk melarang orang merokok di semua tempat umum tertutup, tempat kerja dan kendaraan angkutan umum. Peraturan itu akan berlaku 1 Juni tahun depan. (Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014