Gerilyawan telah meledakkan jembatan, mereka memasang ranjau darat di jalan
Asadabad, Afghanistan (ANTARA News) - Militer Afghanistan telah melancarkan serangan di distrik Dangam, Provinsi Kunar di bagian timur negeri itu --yang telah menjadi ajang bentrokan sengit dalam 10 hari belakangan, kata satu sumber Angkatan Darat, Senin.

"Tentara Nasional Afghanistan (ANA) melancarkan operasi baru pada Senin pagi di distrik Dangam," kata juru bicara Korps 201 Sylab Angkatan Darat Harron Yousufzai kepada Xinhua.

Sebanyak 12 gerilyawan tewas dan 13 orang lagi cedera setelah personel militer membuat kemajuan di wilayah pegunungan tersebut, yang berbatasan dengan Pakistan, tambah juru bicara itu.

Kelompok gerilyawan Taliban telah melancarkan serangan terhadap desa dan daerah di sekitar markas distrik tersebut selama 10 hari terakhir, dalam upaya yang tampaknya terkoordinasi guna merebut kendali atas Dangam, kata warga setempat.

Serangan itu adalah bagian dari operasi yang lebih besar saat militer dan pasukan polisi perbatasan berusaha mencapai daerah terpencil dan mendukung pasukan keamanan lokal serta milisi setempat yang didukung pemerintah atau petempur perlawanan, kata Yousufzai, sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia menambahkan, "Para ahli militer berusaha menjinakkan bom pinggir jalan dan ranjau darat yang belum lama ini dipasang oleh gerilyawan di berbagai daerah, sebagai bagian dari operasi itu."

"Gerilyawan telah meledakkan jembatan, mereka memasang ranjau darat di jalan. Kelompok perlawanan dukungan pemerintah kami memerangi anggota Taliban di berbagai desa, tapi mereka kekurangan makanan dan senjata," kata seorang tetua setempat Muzamen kepada Xinhua.

Lima personel pasukan keamanan dan enam warga lokal telah tewas sejak bentrokan terjadi, kata Muzamen.

Sementara, Taliban belum mengeluarkan komentar.

Taliban telah meningkatkan serangan selama dua bulan belakangan, saat pasukan AS dan NATO mundur dari negeri tersebut. Negara yang dicabik perang itu dijadwalkan mengambil-alih tanggung jawab atas keamanannya sendiri dari pasukan asing paling lambat akhir tahun ini.

Tentara pimpinan NATO dan AS akan beralih dari misi tempur ke peran pendukung --misi Pendukung Tegas pimpinan NATO, yang akan dipusatkan pada pelatihan, pemberian saran dan bantuan kepada pasukan Afghanistan sampai akhir Desember ini, dan hampir 13.000 prajurit asing akan terlibat dalam misi itu tahun depan.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014