New York (ANTARA News) - Indeks saham Dow dan S&P 500 di Wall Street naik ke rekor tertinggi baru pada Senin (Selasa pagi WIB), hari positif lain untuk pasar ekuitas global yang masih didukung pertemuan Federal Reserve AS pekan lalu.

Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 7,89 poin (0,38 persen) menjadi berakhir di 2.078,54, sekitar tiga poin di atas tertinggi sebelumnya pada 5 Desember, lapor AFP.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 154,64 poin (0,87 persen) menjadi ditutup pada 17.959,44, kurang dari satu poin di atas rekor sebelumnya.

Indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 16,04 poin (0,34 persen) menjadi 4.781,42.

Saham-saham AS telah meningkat sejak Fed pada Rabu lalu (17/12) mempertahankan tingkat suku bunga rendah dan menjaga di tempat ekspektasi pasar bahwa pihaknya mungkin meningkatkan suku bunga hanya pada pertengahan 2015 dan tidak lebih cepat.

Pasar Eropa dan Asia juga naik pada Senin, menghasilkan pembicaraan tentang "Santa Claus rally".

"Masih ada minat membeli, merasa bahwa bank sentral akan tetap mempertahankan dukungan, dan berita tentang ekonomi AS terus membaik," kata Alan Skrainka, kepala investasi di Cornerstone Wealth Management.

Perusahaan bioteknologi Gilead Sciences merosot 14,3 persen setelah perusahaan manajemen resep Express Scripts mengumumkan bahwa pengobatan Viekira Pak AbbVie untuk hepatitis C akan menjadi pengobatan yang eksklusif dalam banyak kasus. Keputusan itu akan memotong penjualan obat Sovaldi Gilead.

Beberapa rekan-rekan Gilead di biotek juga memiliki hari yang buruk. Amgen kehilangan 3,3 persen, Biogen merosot 2,3 persen dan Celgene kehilangan 3,1 persen.

Anggota Dow Boeing naik 1,6 persen setelah mengumumkan pesanan dengan Air China untuk pesawat baru dalam sebuah kesepakatan senilai lebih dari enam miliar dolar AS.

Perusahaan-perusahaan yang terkait minyak bumi berada di bawah tekanan, karena harga minyak dan gas alam AS turun tajam. Anadarko Petroleum turun 1,4 persen, Continental Resources merosot 1,6 persen dan ConocoPhillips turun 2,1 persen.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,16 persen dari 2,18 persen pada Jumat, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot ke 2,75 persen dari 2,77 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014