Diyarbakir, Turki (ANTARA News) - Tujuh tentara Turki termasuk seorang komandan batalion Senin terluka ketika kendaraan lapis baja mereka melaju di atas ranjau darat di Kurdi tenggara, Turki, kata militer.

Pihak militer tidak mengatakan siapa yang menanam ranjau, atau kapan, tetapi militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) melakukan serangan tersebut pada kendaraan militer di masa lalu. Yang terluka dirawat di rumah sakit dan gravitasi cedera mereka tidak segera diketahui, lapor Reuters.

Insiden ini terjadi di wilayah Nusaybin, Provinsi Mardin, dekat perbatasan dengan Suriah, selama patroli militer, menurut situs Staf Umum.

Satu proses perdamaian dua tahun antara pemerintah dan PKK di bawah tekanan tiga dekade setelah militan melancarkan pemberontakan di Turki tenggara.

Pada Oktober, puluhan orang tewas dalam kerusuhan di wilayah tersebut didorong oleh kemarahan di kalangan Kurdi mengenai apa yang mereka lihat sebagai kegagalan pemerintah untuk membantu Kurdi Suriah melawan para pejuang kelompok garis keras Negara Islam (ISIS) di kota Suriah terkepung Kobani di perbatasan selatan Turki.

Kekerasan telah memperumit upaya mengakhiri 30 tahun pemberontakan PKK, di mana lebih dari 40.000 orang terbunuh.

PKK ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Ankara, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Namun, pembicaraan antara pemerintah dan politisi pro-Kurdi telah memunculkan kecepatan akhir.

"Kami telah meninggalkan masa krisis," kata Wakil Partai Demokratik Masyarakat Kurdi (HDP) Sirri Sureyya Onder kepada wartawan setelah bertemu Wakil Perdana Menteri Yalcin Akdogan, Senin.

"Ini tidak berarti bahwa semua masalah telah dipecahkan ... Kami telah mencapai kesepakatan pada hal-hal yang akan kita bahas dan metode yang akan kita gunakan."

Menulis di akun Twitter-nya, Akdogan kemudian berkata: "Proses ini terus dengan kemauan politik dan keteguhan hati yang kuat. Pembicaraan telah dipercepat untuk mencapai hasil akhir atas dasar kepercayaan dan niat baik." (AK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014