Jakarta (ANTARA News) - Rasa-rasanya seorang ibu tak mungkin melupakan wajah atau nama anak yang dilahirkannya ke dunia. Namun, apa jadinya bila ibu benar-benar tak ingat anak-anaknya?

Bertepatan dengan hari ibu tanggal 22 Desember, DY Suharya dan Dian Purnomo meluncurkan sebuah buku dengan judul menohok, 'Ketika Ibu Melupakanku'.

Sebuah buku dengan tebal 183 halaman tentang kisah nyata Tien Suhertini, ibu DY, yang divonis menderita penyakit yang merenggut memori otak, Alzheimer.

Diceritakan DY merasa tidak betah berada di rumahnya sampai-sampai menyarankan ayah dan ibunya bercerai karena terlalu sering bertengkar.

Untuk menghindari berlama-lama di rumah, DY mencari kenyamanan di luar. DY 'melarikan diri', entah makan malam di luar, memutar jalan agar tiba di rumah larut. Sampai pergi ke Australia untuk melanjutkan studi.

"Kalau 20 tahun yang lalu saya tahu, marah-marah yang terjadi pada Mama bisa menjadi faktor risiko atau pintu masuk demensia, saya akan berusaha mengajak mama melakukan sesuatu yang mengalihkan kemarahan, bukannya menjauh," kata DY.

Nasi telah menjadi bubur, ibu DY akhirnya divonis Alzheimer pada 2009.

"Pemeriksaan yang dilakukan oleh doker ahli geriatrik dan psikiatri geriatrik, mama didiagnosis terkena demensia vaskuler. Itu menyebabkan mama tidak bisa menjawab pertanyaan sederhana seperti sekarang hari apa, tanggal berapa, bulan apa, sekarang di mana," katanya lagi.

"Namun, musibah ini membawa berkah. Saya dan keluarga menjadi caregivers bagi ibu, bergantian merawat mama yang kini sudah seprti bayi lagi."

Selain itu, DY juga menggagas berdirinya Yayasan Alzheimer Indonesia atau yang biasa disebut ALZI. ALZI merupakan anggota dari Federasi Asosiasi Alzheimer seluruh dunia yang bermarkas di London, UK.

Buku bersampul unggu ini juga memberi ruang bagi beberapa caregivers untuk menuangkan kisahnya selama menjadi pendamping orang tua atau keluarganya yang terkena Alzheimer. Rencananya cerita di buku ini juga akan diangkat ke layar lebar.

Oleh Okta Antikasari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014