Simpang Ampek, Sumbar (ANTARA News) - Arus lalu-lintas di jalur Pasaman Barat menuju Medan, Kamis siang, masih terputus menyusul tanah longsor yang menutupi badan jalan di kelok kaco Jorong Perhimpunan Nagari Talu, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Antrean kendaraan tampak memanjang hingga sekitar satu kilometer dari dua arah berlawanan.

Alat berat yang akan digunakan untuk mengeruk material longsong belum juga kunjung datang. Banyak kendaraan terpaksa berhenti menunggu jalur bisa dibuka kembali.

"Kenapa alat berat tidak kunjung datang. Padahal longsornya sudah sejak malam tadi," kata salah seorang pengendara bernama Sutan.

Meskipun sebagian warga sekitar sudah berusaha membantu menyingkirkan tanah dari badan jalan, jalur tersebut belum bisa dilalui kendaraan. Banyak pengendara yang memutar kendaraannya dan berbalik aran meninggalkan lokasi.

"Saya terpaksa memutar mobil saya kemali ke Simpang Ampek karena sudah lama menunggu, alat berat tidak kunjung datang. Sampai kapan harus menunggu. Penanggulangannya lamban sekali,"ujarnya.

Sementara itu, Camat Talamau Pasaman Barat Etris Dsem membenarkan bahwa alat berat belum sampai di lokasi longsor. "Ya benar, alat berat belum sampai di lokasi longsor," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pasaman Barat Ahdiyarsyah pada Kamis (25/12) pagi menyebutkan pihaknya sudah menghubungi PPK Jalan Provinsi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Barat.

Alat berat, katanya, sudah diberangkatkan dari Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, dan diperkirakan akan tiba di lokasi sekitar satu jam atau sekitar pukul 12.00 WIB.

"Alat berat milik Pemkab Pasaman Barat semuanya berada di lokasi proyek karena disewa kontraktor. Ketika dihubungi, telpon gengam mereka mati. Saat ini anggota kita sudah ke Air Bangis untuk menjemput alat berat tersebut," katanya.

Ia meneargetkan jalan lintas Pasaman Barat - Pasaman bisa dilalui hari ini juga. Pembersihan material terkandala keterbatasan alat berat, yang katanya sedang digunakan untuk keperluan lain.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014