Benghazi, Libya (ANTARA News) - Satu roket membuat tangki penyimpanan di pelabuhan minyak di Libya Timur, Es Sider, terbakar, saat faksi bersenjata yang bertikai terlibat pertempuran di terminal ekspor terbesar negeri itu, kata beberapa pejabat, Kamis (25/12).

Bentrokan juga dilaporkan dari Sirte, kota di sebelah barat Es Sider, sehingga menewaskan 19 orang, 14 di antara mereka penjaga satu pembangkit listrik, kata warga setempat. Belum ada perincian mengenai peristiwa tersebut.

Es Sider dan terminal Ras Lanuf, yang berdekatan, telah ditutup sejak pasukan yang bersekutu dengan pemerintah yang bertikai di Tripoli bergerak ke arah timur dalam upaya merebut wilayah itu, bagian dari pergolakan antara mantan gerilyawan yang membantu menggulingkan Muammar Gaddafi pada 2011. Tapi kini mereka berperang untuk memperebutkan kekuasaan dan bagian dari hasil minyak.

Libya telah memiliki dua pemerintah dan parlemen sejak satu kelompok yang menamakan diri Fajar Libya merebut ibu kota pada Agustus dengan mengusir faksi saingannya. Fajar Libya mengangkatn perdana menteri sendiri dan memaksa Perdana Menteri yang diakui dunia internasional, Abdullah Ath-Thinni, beroperasi dari luar Tripoli di bagian timur bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum.

Ath-Thinni menuduh Fajar Libya mengandalkan gerilyawan fanatik. Pemerintah yang berpusat di Tripoli menyatakan pasukan Ath-Thinni telah bersekutu dengan mantan pasukan Gaddafi seperti mantan jenderal Khalifa Haftar.

Ali Hassi, Juru Bicara dinas keamanan yang bersekutu dengan pemerintah Ath-Thinni, mengatakan pasukan yang berikai berusaha merebut Es Sider dengan menggunakan perahu cepat, dan menembak tangki penyimpanan minyak, demikian laporan Reuters.

Ismail Ash-Shukri, Juru Bicara bagi pasukan pesaing Ath-Thinni, mengatakan kelompoknya telah melancarkan serangan baru untuk merebut pelabuhan tersebut tapi membantah telah mengerahkan perahu cepat atau menembak tangki penyimpanan. Ia menuduh pihak Ath-Thinni dan mengatakan pesawat telah menyerang tangki itu.

"Satu tangki terkena tembakan tapi kerusakannya terbatas," kata Hassi. Ia menambahkan gerak maju telah dihentikan oleh pesawat dan pasukan darat. Bentrokan juga dilaporkan telah terjadi di Ben Jawad, sebelah barat Es Sider.

Seorang pejabat Kementerian Perminyakan mengatakan tangki penyimpanan tersebut masih terbakar. Asap tebal dapat terlihat pada gambar yang disiarkan di jejaring media sosial dan dikatakan memperlihatkan pelabuhan itu.

Pertempuran telah mengurangi hasil minyak mentah Libya jadi 352.000 barel per hari, kata seorang juru bicara perusahaan milik negara, National Oil Corp.

Hanya operasi di Brega, Sarir, Mesla dan instalasi lepas pantai masih menghasilkan minyak, katanya. Pelabuhan Es Sider dan Ras Lanuf telah memproses sebanyak 300.000 barel per hari.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014