Jakarta (ANTARA News) - Para pengungsi banjir Kampung Pulo, Jakarta Timur berangsur-angsur mulai meninggalkan posko pengungsian di kantor Suku Dinas Kesehatan Jatinegara.

Koordinator posko pengungsian di kantor Suku Dinas Kesehatan Jatinegara, Edi Patinama, mengatakan sebagian besar pengungsi sudah meninggalkan pengungsian.

"Pengungsi di sini ada 149 orang, tapi sebagian sudah pulang. Warga yang mengungsi sebagian besar adalah lansia dan orang tua yang punya balita," kata Edi di Jakarta, Sabtu.

Edi mengatakan rumah-rumah pengungsi sudah mulai surut sehingga tidak perlu menginap di pengungsian.

Salah seorang korban, Ani, yang mengungai bersama kedua anaknya yang masih balita mengaku sudah tak betah berada di pengungsian.

"Kasihan anak-anak sudah kedinginan. Tapi di rumah belum bersih. Masih lembab. Bapaknya pulang untuk bersih-bersih," kata Ani.

Sementara, untuk pengungsi di depan Rumah Sakit Hermina yang berjumlah 70 orang sampai saat ini masih bertahan karena sebagian besar rumah belum surut.

Edi yang sudah mengurusi pengungsi sejak banjir 2002 mengaku mengalami suka dan duka dalam mengurusi pengungsi.

"Sukanya kalau pengungsi pada nurut. Saya banyak saudara, itu senang sekali. Tapi dukanya kalau pengungsi banyak tapi makanan enggak cukup," kata Edi.

Untuk itu, Edi memiliki kiat untuk selalu melebihi jatah makanan yang disiapkan.

Wilayah Kampung Pulo meliputi 8 RW dan 55 RT yang terdampak banjir. Dengan populasi hampir 3.000 kepala keluarga atau jumlah penduduk hampir 8.000 jiwa.





Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014