Jakarta (ANTARA News) - Kapten Iriyanto, pilot Air Asia QZ8501 yang hilang kontak dalam penerbangan Surabaya ke Singapura pada Minggu, memiliki pengalaman 20.537 jam terbang, dan 6.053 jam di antaranya terbang bersama maskapai milik pengusaha Malaysia, Tony Fernandez, itu.

Sementara itu, co-pilot Remi Emmanuel Plesel yang warga Prancis berpengalaman 2.247 jam terbang, demikian keteran pers dari AirAsia, Minggu.

Terkait kondisi pesawat QZ 8501, AirAsia Indonesia menyatakan, Airbus A320-200 bernomor registrasi PK-AXC tersebut layak terbang, dan menjalani perawatan terjadwal terakhir pada 16 Nopember 2014.

AirAsia Indonesia menyatakan, pesawat tersebut hilang kontak dengan pusat pengendalian udara pada pukul 07.24 WIB. Pesawat tujuan Singapura itu lepas landas dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya pukul 05.35.

Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang, dua pilot, empat awak kabin dan seorang teknisi. Dari keseluruhan penumpang, 137 diantaranya adalah orang dewasa, 17 anak-anak dan satu bayi.

Adapun awak kabinnya adalah Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi dan teknisi Saiful Rakhmad.

Sebagian besar penumpang dan awak pesawat berasal dari Indonesia, sedangkan tiga orang berasal dari Korea Selatan dan masing-masing seorang dari Singapura, Malaysia, Prancis dan Inggris.

AirAsia menyatakan, akan mendukung penuh otoritas penerbangan dan kooperatif dalam proses investigasi yang tengah berlangsung dan operasi pencarian dan penyelamatan yang dilaksanakan di bawah koordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Kementerian Perhubungan.

Keluarga dan kerabat penumpang yang memerlukan informasi dapat menghubungi Emergency Call Centre AirAsia di +622129270811.

AirAsia akan terus memberikan informasi lebih lanjut dengan situasi terkini. Informasi terkini juga tersedia di website www.airasia.com/

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014