Jember (ANTARA News) - Pesawat Garuda Indonesia dengan rute Surabaya-Jember batal mendarat di Bandara Notohadinegoro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu, akibat cuaca buruk.

"Pesawat itu sudah berputar-putar di atas Bandara Notohadinegoro, namun hujan cukup deras dan jarak pandang yang pendek menyebabkan pilot memutuskan kembali ke Bandara Juanda Surabaya," kata Manajer Pemasaran Garuda di Jember, Boedi Prihantono.

Sesuai jadwal, seharusnya pesawat Garuda jenis ATR 72-600 tersebut mendarat di Bandara Notohadinegoro pada pukul 10.10 WIB, namun cuaca buruk menyebabkan pesawat tersebut memutuskan untuk tidak mendarat di bandara yang berada di Kecamatan Ajung tersebut.

"Pesawat sempat kontak dengan pihak Bandara Notohadinegoro untuk memantau kondisi cuaca di runway, namun cuaca tidak memungkinkan, akhirnya pesawat memutuskan untuk balik ke Surabaya lagi," paparnya.

Menurut dia, pihak Garuda mempertimbangkan keselamatan para penumpang, sehingga memilih untuk tidak mendarat di Bandara Notohadinegoro Jember.

"Alasan tersebut memang dibenarkan dalam penerbangan untuk menghindari kecelakaan udara karena ada batasan standar baik itu cuaca, angin dan juga kondisi landasan untuk bisa mendarat atau tidak. Itu sudah sesuai dengan standar operasional maskapai Garuda," ungkapnya.

Batalnya pesawat Garuda yang mendarat di Jember menyebabkan sebanyak 60 penumpang yang sudah berada di Bandara Notohadinegoro tidak bisa terbang menuju ke Surabaya.

"Kami memberikan alternatif pilihan yakni penumpang bisa menggunakan moda transportasi darat yang difasilitasi pihak Garuda, mengganti dengan penerbangan pada Senin (29/12), dan mengembalikan uang tiket secara penuh," katanya.

Ia menjelaskan sebanyak 35 dari 60 penumpang yang bersedia menggunakan moda transportasi darat, namun pihaknya menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

"Mudah-mudahan penerbangan pada Senin (29/12) bisa kembali normal," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014