Sidoarjo (ANTARA News) - CEO AirAsia Tony Fernandes menjelaskan insiden pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami hilang kontak dengan "Air Traffic Control" tidak memengaruhi penerbangan lainnya.

"Tidak memengaruhi yang lain dan operasional berjalan seperti biasanya," ujarnya saat konferensi pers di Crisis Centre AirAsia di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Minggu.

Saat ini, pihaknya terfokus memikirkan kondisi penumpang dan kru pesawat, serta berharap kepada petugas investigasi di Indonesia.

Tony juga menginformasikan bahwa pesawat buatan 2008 tersebut layak terbang dan tidak mengalami kendala apapun sebelum lepas landas.

"Pesawat dalam kondisi baik dan selalu dilakukan pengecekan berkala. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini," katanya.

Ia mengatakan insiden ini merupakan kali pertama terjadi di maskapainya.

Tony Fernandes datang ke Bandara Juanda pukul 19.15 WIB dan langsung menemui keluarga penumpang di dalam posko informasi.

Turut mendampingi Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widiatmoko, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Kantor SAR di Surabaya Hernanto dan GM Angkasa Pura I Trikora Harjo.

Di dalam posko, mereka berdialog dengan keluarga penumpang yang masih menantikan informasi terkini dan tertutup bagi pewarta.

Sementara itu, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widiatmoko mengatakan pihaknya saat ini membuka dua posko untuk informasi keluarga penunpang, yakni di Surabaya (Bandara Juanda) dan Jakarta (Bandara Soekarno Hatta).

"Sampai sekarang masih ada dua lokasi pusat informasi. Nanti kalau diperlukan tambahan, baru dibuka lagi di lokasi lain," katanya.

Terhadap keluarga korban, lanjut dia, pihaknya memberikan akomodasi berupa penginapan dan transportasi, khususnya bagi keluarga asal luar Surabaya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014