Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengirim dokter forensik untuk bergabung dengan tim identisikasi korban bencana (Disaster Victim Identification/DVI) korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ-8501.

"Polda Jabar mengirim dokter forensik untuk gabung tim DVI di RS Bhayangkara Polda Jatim. Dokter kami berangkat sejak Selasa kemarin," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jabar Kombes Pol dr Pramudjoko SpF di Bandung, Rabu.

Menurut dia, pihaknya mengutus Kompol dr Aji SpF untuk membantu proses indentifikasi dan bergabung dengan anggota tim DVI lainnya dari Mabes Polri dan Polda Jatim.

"Rencananya kami akan kirim dua dokter forensik, namun dr Ihsan SpF saat ini masih bertugas mengidentifasi korban kapal Oryong di Korea," katanya.

Ia menyebutkan, dokter forensik itu merupakan Tim DVI yang memiliki pengalaman dalam melakukan proses identifikasi forensik, dan keberadaan mereka disebar ke sejumlah polda.

"Bila diperlukan untuk proses identifikasi seperti ini, mereka langsung bergabung dalam tim itu. Proses identifikasi oleh DVI merupakan prosedur untuk menentukan jati diri korban sebelum diserahkan kepada keluarganya," kata Pramudjoko.

Selain memberangkatkan dokter forensiknya, Polda Jabar juga menyertakan peralatan lengkap yang dibutuhkan untuk proses identifikasi.

"Selain dokter forensik, juga menyertakan peralatan lengkap untuk proses identifikasi itu," kata Pramudjoko menyebutkan.

Terkait tim yang berangkat untuk mengidentifikasi korban kecelakaan kapal nelayan Oryong di Korea Selatan, ia mengemukakan, sudah berada di negeri itu selama sepuluh hari berdasarkan permintaan dari Kementerian Luar Negeri(Kemlu) RI .

"Tim DVI Indonesia memiliki kualifikasi yang diakui dunia. Tim kita berpengalaman dalam beberapa kasus, seperti identifikasi korban bom Bali, kecelakaan pesawat Sukhoi, sejumlah kasus kriminal serta juga diminta untuk identifikasi korban kasus kebakaran hutan di Australia," demikian Pramudjoko.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014