Jakarta (ANTARA News) - Integrated Supply Chain PT Pertamina (Persero) menargetkan mulai menenderkan impor minyak mentah dan BBM pada Januari 2015.

Senior Vice President ISC Pertamina Daniel Purba di Jakarta, Jumat, mengatakan saat ini pihaknya masih mempersiapkan segala sesuatu terkait pelaksanaan tender tersebut termasuk aturan hukumnya.

"Kami sedang siapkan semua termasuk pembenahan prosedur di Pertamina. Mudah-mudahan Januari ini sudah mulai," katanya.

Menurut dia, pihaknya akan menjaga integritas dan transparansi dalam menjalankan proses impor tersebut.

Sesuai rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas, lanjut Daniel, ISC akan membuka kesempatan kepada semua pihak termasuk pedagang (trader) yang kredibel untuk ikut dalam tender.

"Kalau pelaku bisa pasok secara langsung, kenapa mesti lewat perantara lagi. Dengan demikian, secara alamiah akan mengurangi mata rantai dan menjadi lebih efisien," ujarnya.

ISC, tambahnya, juga akan menyeleksi peserta tender lebih ketat seperti harus punya kemampuan keuangan dan fasilitas, selain kredibilitas dan integritas.

"Tata kelola juga akan lebih baik, sehingga tidak memungkinkan pemburu rente masuk," katanya.

Tim Reformasi Tata Kelola Migas Kementerian ESDM merekomendasikan pengalihan peran tender impor minyak mentah dan BBM dari Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke ISC Pertamina.

Selama ini, Petral melakukan impor BBM sebanyak 8-10 juta barel per bulan dan minyak mentah 10 juta barel/bulan untuk Pertamina.

Sementara, Petral direkomendasikan tim tetap berkantor di Singapura dan diarahkan menjadi perusahaan "trading" kelas dunia serta memaksimalkan fungsi intelijen pasarnya.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015