Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin minta kepada jajarannya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat atau publik dan tidak mempersulit jika memang persoalannya mudah.

Selain itu, jajaran Kemenag harus sering turun, mendengarkan suara masyarakat sebagai upaya mewujudkan Kementerian Agama (Kemenag) sebagai wilayah bebas korupsi, dan birokrasi bersih serta melayani masyarakat, kata Lukman Hakim Saifuddin dalam pidatonya saat menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-69 di Kantor Kemenag, Jl Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu.

"Jadi, saya meminta jajaran Kemenag untuk membantu saya agar tetap memiliki komitmen, kekuatan dan kemampuan untuk mewujudkan Kemenag sebagai wilayah yang bebas korupsi," tutur Lukman.

Jajaran Kemenag harus siap melaksanakan revolusi mental sesuai yang telah dicanangkan dari Presiden Joko Widodo. Berbagai hal yang tidak diinginkan, dan tidak disukai masyarakat agar ditinggalkan.

Lukman kembali menegaskan bahwa jajaran kementerian yang dipimpinnya agar tidak mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebab makna dari reformasi dan revolusi mental adalah meninggalkan kultur yang bergantung kepada atasan.

Terkait dengan itu ia pun minta agar seluruh satuan kerja pada Kementerian Agama agar memiliki hotline dan media komunikasi dengan masyarakat. Ini dilakukan untuk membuka komunikasi yang interaktif dengan masyarakat. Masyarakat berhak tahu apa yang dilakukan dalam melayani kebutuhan mereka

Ia pun mengingatkan dalam pelaksanaan program dan diminta melakukan penghematan keuangan negara, meningkatkan transparansi, akuntabilitas namun tetap memperhatikan efektivitas program yang dilaksanakan.

"Kita semua dalam bekerja tidak diawasi oleh auditor negara baik internal maupun eksternal tapi juga diawasi oleh masyarakat dan akhirnya akan mempertanggungjawabkan segala pekerjaan kita kepada Tuhan Yang Maha Segala," tandas Menag.

Pewarta: Edy Supriatna Sjafei
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015