Beijing (ANTARA News) - Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Tiongkok mendoakan korban dalam musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.

Doa bersama tersebut dirangkaikan dalam perayaan Natal 2014 bertempat di KBRI Beijing.

Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo memimpin doa bersama bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan dalam musibah jatuhnya AirAsia.

"Marilah kita tundukkan kepala sejenak mendoakan saudara-saudara kita di Tanah Air, yang tengah mendapat musibah atau bencana, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan," katanya, di Beijing, Sabtu malam.

Usai doa bersama Dubes Soegeng menyampaikan pesan Natal pada perayaan bersama Natal 2014 di KBRI Beijing, beserta seluruh keluarga besar umat Nasrani dan Katolik Indonesia yang berada di Beijing serta sekitarnya.

Natal 2014 bertemakan "Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga".

"Keluarga merupakan sumber kekuatan bagi kita semua dalam menjalani kehidupan. Dengan menghadirkan Allah dalam keluarga, berarti kita membuat landasan yang kokoh bagi hubungan keluarga yang harmonis," ujarnya.

Melalui keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang dan saling menghormati, dapat dibangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang kokoh dan harmonis pula, bahkan dalam memperkokoh hubungan komunitas internasional.

"Ini bukan hal yang mudah, mengingat kita juga memiliki rasa ego yang tinggi, intoleransi, kesombongan dan lainnya," kata Dubes Soegeng.

Namun, lanjut dia, dengan menghadirkan Allah dalam keluarga, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka kehidupan yang harmonis akan terwujud tanpa memandang, ras, suku maupun agama.

"Berjumpa dengan Allah dalam keluarga, artinya kita menyerahkan diri secara total kepada Allah, untuk segala urusan begitu pun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam kehidupan internasional," tutur Soegeng.

Perayaan Natal 2014 di KBRI Beijing, diawali dengan kebaktian bersama yang diikuti seluruh masyarakat Nasrani Indonesia, dan diakhiri dengan ramah tamah antara Dubes Soegeng beserta Ibu Aslida Nurmathias Rahardjo dengan masyarakat Indonesia di Wisma.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015