Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Jakarta, mengatakan cuaca hari ini (Minggu, red) lebih baik dari hari-hari sebelumnya sehingga diharapkan dapat mendukung pencarian dan evakuasi pesawat Air Asia QZ8501 di hari kedelapan operasi tim SAR gabungan.

"Besok (Minggu, 4/1) kita punya harapan, cuaca lebih baik, gelombang laut diperkirakan 1,5-2 meter. Ini memberi peluang untuk dapat hasil lebih baik dari hari ini," kata Soelistyo di Kantor Pusat Basarnas Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan pembagian sektor di hari kedelapan operasi pencarian pesawat masih sama. Untuk kapal yang memiliki alat pencari towed pinger locator untuk dapat mencari kotak hitam pesawat di sektor prioritas dimana banyak ditemukan obyek besar bagian dari pesawat yang dicari.

Kapal lain, menurut dia, tetap akan melakukan pencarian dan evakuasi korban maupun serpihan pesawat nahas yang memiliki rute penerbangan Surabaya--Singapura tersebut.

Arus bawah laut pada Sabtu sore, menurut Soelistyo, sangat kuat. Hal tersebut menyebabkan remotely operated vehicle (ROV) yang akan diturunkan kapal Geo Survey tidak dapat melakukan pengambilan gambar.

"Yang kita turunkan tidak bisa melakukan pengambilan gambar karena arus mencapai dua knot di bawah permukaan laut. Jadi, saya putuskan untuk bersiaga, besok pagi saat jika gelombang baik dan bisa dilakukan penyelaman dengan dilakukan on skin penyelaman, diatur supaya bisa tertata dengan hasil optimal, ujar dia.

Meski demikian, Soelistyo menegaskan tujuan utama operasi ini bukan mengangkat obyek atau benda tetapi mencari korban pesawat AirAsia. Kedua, jika penumpang telah semua ditemukan, baru kotak hitam yang menjadi fokus pencarian.

Sebelumnya, ia mengatakan total empat bagian besar pesawat Air Asia QZ8501 terdeteksi sonar dari kapal Geo Survey pada operasi pencarian hari ke-7.

"Hasil sampai saat ini kita menemukan, melalui kapal Geo Survey yang mampu mendeteksi bawah air, empat bagian besar pesawat," kata Soelistyo.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015