Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo memulai hari pertama perdagangan tahun baru dengan dibuka turun 0,72 persen pada Senin, menyusul posisi terendah harga minyak dan data ekonomi Amerika Serikat yang lemah.

AFP melaporkan, indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE), yang naik lebih dari tujuh persen pada 2014, turun 125,09 poin menjadi 17.325,68 di awal perdagangan.

Harga minyak merosot ke terendah lima setengah tahun pada Jumat (2/1) di tengah tanda-tanda produksi manufaktur yang lemah di Eropa ketika pasar Jepang dibuka kembali untuk tahun perdagangan 2015.

Euro jatuh ke dekat posisi terendah sembilan tahun setelah tenggelam karena komentar-komentar Ketua Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi yang menunjukkan kemungkinan langkah-langkah stimulus lebih lanjut.

Draghi mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan dalam harian bisnis Jerman Handelsblatt bahwa deflasi tetap sebuah ancaman dan bahwa ECB perlu siap untuk menghadapinya.

Euro sempat merosot ke 1,1865 dolar pada Senin pagi, terendah sejak Maret 2006, sebelum pulih sedikit ke 1,1963 dolar terhadap 1,2002 dolar di New York pada Jumat sore.

Terhadap mata uang Jepang, euro turun menjadi 143,86 yen dibandingkan 144,58 yen di perdagangan AS.

Dolar berada di 120,39 yen pada Senin pagi terhadap 120,46 yen di New York pada Jumat.

Pasar saham Wall Street berakhir sedikit berubah pada Jumat, setelah data ekonomi AS lemah dan dengan banyak pelaku pasar masih berlibur.

Lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Jumat bahwa sektor manufaktur melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada Desember, sebagian karena jatuhnya harga minyak mentah.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015