Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo ditutup turun 0,24 persen pada hari pertama perdagangan 2015 Senin, setelah sejumlah data ekonomi AS melemah dan harga minyak mencapai posisi terendah baru .

AFP melaporkan, indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, yang naik lebih dari tujuh persen pada 2014, turun 42,06 poin menjadi ditutup pada 17.408,71, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 0,46 persen atau 6,42 poin menjadi 1.401,09.

Harga minyak merosot ke terendah pada Jumat (2/1) di tengah tanda-tanda produksi manufaktur melemah di Eropa, sementara euro jatuh ke dekat terendah sembilan tahun terhadap dolar setelah kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengisyaratkan stimulus lebih lanjut.

Draghi mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di harian bisnis Jerman Handelsblatt pekan lalu bahwa deflasi tetap merupakan sebuah ancaman dan bahwa ECB harus bersiap untuk menghadapinya.

Dalam perdagangan valas pada Senin, euro sempat merosot ke 1,1865 dolar, terendah sejak Maret 2006, sebelum pulih ke 1,1943 dolar, terhadap 1,2002 dolar di New York pada Jumat sore.

Dolar naik tipis menjadi 120,54 yen, dibandingkan dengan 120,46 yen di New York.

Wall Street berakhir sedikit berubah pada Jumat setelah data ekonomi AS lesu dan karena banyak pelaku pasar masih berlibur.

Lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Jumat bahwa sektor manufaktur melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada Desember, sebagian karena jatuhnya harga minyak mentah dan perlambatan pekerja di pelabuhan-pelabuhan pantai barat.

"Selama libur, pasar luar negeri memiliki beberapa gerakan risk-off, jadi kita melihat itu tercermin hari ini," Isao Kubo, penyiasat ekuitas Nissay Asset Management Corp. yang berbasis di Tokyo, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Jika pasar dengan aman dapat menavigasi risalah (pertemuan) Federal Reserve dan data penggajian non-pertanian AS minggu ini, setelah itu kita dapat memperkirakan saham-saham untuk mulai diperdagangkan pada fundamental seperti laba perusahaan."

Pasar sedang mencari petunjuk setiap perubahan dalam jadwal waktu Fed untuk menaikkan suku bunga pada pertengahan 2015.

Dalam perdagangan saham di Tokyo, operator seluler SoftBank kehilangan 0,68 persen menjadi 7.161 yen dan Toyota jatuh 0,67 persen menjadi 7.507 yen.

Operator jaringan toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing, menghapus kerugian awal dan berakhir 0,06 persen lebih tinggi pada 44.065 yen, seperti yang dilakukan Sony, yang berakhir naik 0,16 persen menjadi 2.468,5.

Skymark Airlines melonjak 17 persen menjadi 390,0 yen karena investor menunggu rapat umum luar biasa perusahaan yang kesulitan itu pada bulan depan, di mana pihaknya mungkin mengumumkan rencana kerja sama dengan saingan domestiknya yang lebih besar.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015