Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, mengakui menemukan titik temu dengan Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy, untuk berdamai melalui mediasi Ketua Umum MUI Din Syamsuddin.

"Sudah sering pertemuannya. Sudah ada titik temu, cuma biasalah, namanya ada gengsi," katanya di sela-sela acara Hari Lahir ke-42 PPP di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin malam.

Djan mengemukakan bahwa pihaknya tidak melihat ada masalah berarti di internal PPP saat ini.

Dualisme kepengurusan yang saat ini terjadi, menurut dia, hanyalah wujud kecintaan sejumlah kader terhadap PPP.

"Semua karena kecintaan mereka ke PPP, maka mereka mau jadi pengurus," ujarnya.

Djan berharap segala sesuatunya dapat selesai dalam satu-dua bulan ke depan, dan percaya semua kader PPP bersaudara dan bisa kembali rukun.

Terkait Hari Lahir ke-42 PPP, Djan memandang bahwa tantangan terbesar partai berlambang Kabah saat ini adalah untuk mendorong kecintaan umat Islam kepada PPP tidak hanya sebagai partai politik, namun juga sebagai rumah besar umat Islam.

"Intinya apa yang dihadapi PPP saat ini adalah bahwa suami istri juga pasti ada masalah, tapi ujungnya islah. Saya melihat pemerintah juga dewasa mendorong partai-partai untuk islah," demikian Djan Faridz.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015