... menambah sentimen negatif bagi pasar saham di dalam negeri...
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa dibuka turun sebesar 33,79 poin mengikuti pergerakan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG BEI dibuka melemah sebesar 33,79 poin atau 0,65 persen ke posisi 5.186,20. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 8,55 poin atau 0,95 persen ke posisi 889,72.

"Sentimen negatif dari bursa Amerika Serikat menyebabkan pelemahan di bursa Asia pagi ini termasuk IHSG BEI," kata Analis Samuel Sekuritas, Tiesha Putri, di Jakarta, Selasa.

Selain itu, ia mengatakan, kembali melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS menambah sentimen negatif bagi pasar saham di dalam negeri. Terus melemahnya nilai tukar domestik dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap perekonomian.

Kendati demikian, ia mengharapkan bahwa pemerintah yang menyatakan akan melipatgandakan anggaran infrastruktur salah satunya untuk sektor transportasi, setelah berhasil menghemat anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) berpotensi memberikan sentimen positif bagi saham-saham konstruksi dan transportasi sehingga dapat menahan tekanan IHSG BEI.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah, menambahkan, anggaran subsidi BBM yang dialihkan untuk kegiatan pembangunan infrastruktur bisa menyebabkan investor mempercayai bahwa pemerintah berkomitmen untuk mereformasi.

"Diharapkan langkah pemerintah tersebut dapat mendorong arus modal masuk dan mendukung penguatan rupiah," katanya.

Namun, lanjut dia, apabila pemerintah tidak mampu merealisasikan pembangunan infrastruktur maka akan berdampak pada hilangnya kepercayaan investor terhadap pemerintah, kondisi itu akan mengancam pelarian aliran dana asing yang masuk ke Indonesia dan berpotensi mendorong pelemahan atas nilai tukar rupiah.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 152,42 poin (0,64 persen) ke 23.568,90, indeks Bursa Nikkei turun 405,40 poin (2,33 persen) ke 17.003,92, dan Straits Times melemah 49,78 poin (1,50 persen) ke posisi 3.278,93. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015