Jakarta (ANTARA News) - Indonesia merupakan lokasi investasi terbesar kedua setelah Turki, artinya Indonesia menempati posisi sangat penting dalam pengembangan strategi bisnis Kordsa Global, demikian disampaikan CEO Kordsa Global, Cenk Alper, di Bogor.

"Total investasi yang mencapai hampir 100 juta dolar AS menunjukkan komitmen kami yang kuat dalam industri ban. Jika dibanding Tiongkok, Indonesia menjadi Tiongkok baru untuk manufaktur ban," kata Cenk Alper.

Alper mengatakan, sejak 2007, saat pertama kali perusahaan tersebut berinvestasi di Asia Pasifik, tim lokal dan global berusaha memberikan nilai tambah bagi pelanggan Indo Kordsa dengan membawa standar Kordsa Global.

"Standar kami adalah meningkatkan kualitas, biaya, serta meningkatkan pelayanan, karena kami harus mempertahankan eksistensi kami di lingkungan yang semakin menantang seperti sekarang," ujar Alper.

Menurutnya, dengan dibangunnya dua pabrik secara bersamaan, yang dimulai pada 2012 hingga 2014, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam perkembangan bisnis di Indonesia dan mampu mencapai tahap yang lebih baik, khususnya bidang ekspor.

PT Indo Kordsa Tbk meresmikan pabrik baru senilai hampir 100 juta dolar AS berkapasitas produksi 18 kilo ton untuk kain ban dan pabrik berkapasitas produksi 14 kilo ton untuk benang polyester di Citeureup, Bogor.

Hal ini menjadikan PT Indo Kordsa Tbk sebagai pabrik terbesar kedua dalam jajaran anak perusahaan Kordsa Global, Turki, untuk kategori perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia bahan baku serat ban, serat nylon, polyester, rayon serta benang nylon untuk ban.

Acara peresmian pabrik oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin mengangkat tema "Reinforcing Asia 2", yang bertujuan membangun hubungan baik dengan berbagai pihak seperti para pemegang saham dan Pemerintah Indonesia.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015