Doha (ANTARA News) - Kemampuan Rafael Nadal untuk bangkit dengan cepat dari berbagai penyakit tidak terlihat pada Selasa (Rabu WIB), ketika ia takluk 6-1, 3-6, 4-6 dari Michael Berrer di Qatar.

Ini merupakan pertandingan putaran pertama yang merupakan pertandingan pertama Nadal pada Tur Dunia ATP 2015, dan ia terlihat masih memerlukan waktu untuk pulih dari operasi usus buntu, dan kurangnya latihan dalam dua bulan terakhir, lapor AFP.

Meski demikian, ini merupakan hasil yang memalukan bagi salah satu petenis tersukses sepanjang masa, yang memenangi set pertama dengan mudah, dan kemudian mendapati dirinya tidak mampu bermain mendekati standar yang ia harapkan.

Berrer merupakan petenis kualifikasi berusia 34 tahun yang memiliki peringkat di luar 100 besar dunia, yang memainkan musim terakhir pada karirnya.

Nadal juga menderita cedera punggung dan pergelangan tangan, yang mengurangi kecepatan servisnya dengan signifikan.

Berrer hanya mendapatkan empat game dalam empat set pada dua pertemuan mereka sebelumnya, namun menyadari bahwa kemenangan ini didapatkan karena kondisi Nadal belum maksimal.

"Ini merupakan salah satu pertandingan yang akan bertahan dalam benak saya selamanya, namun jujur saja ini merupakan pertandingan pertama untuk Rafa setelah cedera," ucapnya.

Sebelumnya Berrer berkomentar, "Apa yang saya pelajari dari pelajaran-pelajaran saya untuk gelar master psikologi olahraga adalah untuk menghindari berpikir mengenai hal-hal semacam ini."

Ini merupakan referensi untuk mengatasi tekanan dari peluang meraih kemenangan atas seorang petenis legenda. "Pada set pertama, itu terasa seperti pertandingan-pertandingan lain melawan dia," tambahnya. "Kemudian itu menjadi mudah untuk menyerang karena itu merupakan satu-satunya peluang yang saya miliki."

"Ini juga merupakan musim terakhir saya dan saya tidak akan kehilangan apa-apa, dan saya menikmatinya -- maka kenapa tidak?"

Berrer memiliki banyak waktu untuk memikirkan jawaban pertanyaan itu, untuk break awalnya pada set terakhir dan unggul 3-1, terkadang menemukan sudut-sudut sulit yang sulit dikembalikan Nadal.

Sang juara Prancis Terbuka nyaris balas melakukan break, namun keputusan "Hawkeye" memperlihatkan pukulannya mendarat beberapa milimeter di luar garis, dan itu merupakan satu-satunya peluang nyatanya pada game terakhir.

Berrer sempat terpeleset pada kedudukan 15-40, namun ia mampu melakukan dua serve pertama yang bagus, dan kemudian melakukan break dengan memaksimalkan kesalahan ganda, sebelum menyerang ke depan net pada masing-masing tiga angka terakhir dan mendapati Nadal tidak mampu mengembalikan pukulan-pukulannya.

Ini bukan hanya membuat Nadal gagal meraih gelar di sini dan meningkatkan keraguan terhadap dirinya untuk dapat tampil bagus di Australia Terbuka, namun dapat menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana musim ini akan berlangsung untuk dia.

Pada pertandingan yang dimainkan lebih awal Novak Djokovic, yang menyingkirkan Nadal sebagai petenis peringkat satu dunia pada Juni, melakukan start gemilang dengan kemenangan 6-1, 6-4 atas sesama petenis Serbia Dusan Lajovic.

"Saya tidak tahu sepanjang beberapa hari terakhir apakah saya akan mampu bermain," kata Djokovic, mengacu pada sakit flu yang ia derita. "Maka pada kondisi demikian, ini merupakan start yang sangat bagus."

(H-RF/I015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015