Jakarta (ANTARA News) - Penembakan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap Majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Ketua DPD RI Irman Gusman mengutuk serangan tersebut karena telah menodai prinsip-prinsip kemanusiaan, demokrasi dan kebebasan pers terlebih dengan hal ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Atas nama pribadi dan Ketua DPD RI menyampaikan duka kepada keluarga korban, pemerintah Perancis, dan seluruh warga negara Perancis. Kami mengutuk aksi kekerasan dan anti-kemanusiaan itu," ungkap Irman di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Sebuah aksi bersenjata terjadi di kantor pusat majalah satir "Charlie Hebdo" di Paris, Perancis, Rabu, menyebabkan 12 orang tewas. Charlie Hebdo beberapa kali mempublikasi beberapa konten yang dinilai menghina Nabi Muhammad. (Baca: Charlie Hebdo diserang)

Irman juga akan mengirim surat sebagai tanda keprihatinan kepada rakyat Perancis melalui Kedutaan Perancis di Indonesia dan Ketua Majelis Tinggi Perancis.

Dikatakan oleh Irman, dari berbagai komentar dan kecaman dari pemimpin dunia menunjukkan bagaimana dunia tak memberi tempat terhadap bentuk kekerasan apapun.

Irman juga berharap agar pihak berwenang di Perancis menelaah lebih jauh apa latar belakang dan akar masalahnya mengapa sekompok orang berbuat senekat itu.

"Mungkin saja gaya pemberitaannya cenderung menyerempet keyakinan-keyakinan atau jati diri golongan-golongan tertentu. Bila ini terus menerus bisa saja menimbulkan rasa permusuhan, ketidaksukaan, atau keputusasaan orang per orang atau kelompok. Artinya, kita harus membungkus kebebasan pers itu dengan nilai-nilai etika, dan penghormatan terhadap semua keyakinan yang dianut oleh masyarakat," tegas Irman. (Baca: Paus kutuk)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015