Los Angeles (ANTARA News) - Hollywood menyuarakan solidaritas kepada tabloid satir Perancis "Charlie Hebdo" yang diterpa aksi penembakan, Rabu (7/1), yang juga dikaitkan dengan kebebasan berpendapat seputar kontroversi film komedi Korea Utara "The Interview".

Para selebritas mengekspresikan kemarahan dan dukungan mereka di internet, sementara itu Motion Picture Association of America mengaitkan pembunuhan di Paris yang menewaskan 12 orang itu dengan peretasan dan ancaman kepada studio Hollywood Sony Pictures tentang film "The Interview".


"Kami terkejut dan sedih atas serangan teroris yang mengerikan kepada Charlie Hebdo yang terjadi hari ini," kata ketua MPAA Chris Dodd dalam pernyataan, Rabu (7/1) seperti dikutip dari AFP.

"Industri kami telah mengalami upaya pengecut untuk menghancurkan kebebasan berpendapat, dan kami mendukung para korban dan keluarga mereka, begitu pula untuk warga Prancis."

Sony Pictures awalnya menolak permintaan para peretas untuk membatalkan penayangan pada 25 Desember 2014. Sepekan sebelum Natal pihak Sony pun membatalkannya sebelum kembali berubah pikiran dan merilisnya pada 24 Desember. 

Screen Actors Guild (SAG) menyebut penyerangan di Paris -di mana orang-orang berpenutup kepala berteriak "Allahu Akbar" - sebagai "tindakan terorisme biadab".

"Jurnalis tahu bahwa pekerjaan mereka berisiko, tetapi pembunuhan ini sangat mengejutkan karena mereka tidak sedang berada di daerah peperangan luar negeri, melainkan sedang bekerja di kantornya sendiri yang terletak di negara demokratis," kata SAG.

Para bintang Hollywood mengekspresikan solidaritas mereka kepada majalah Prancis serta masyarakat di negara tersebut melalui Twitter dan media sosial lain.

"Sangat jelas ini mengerikan, tragis dan menyedihkan," kata aktris Tina Fey seperti dikutip dari Variety.

"Ini mengingatkanmu betapa pentingnya kebebasan berpendapat dan hal itu harus dijaga. Kita semua harus teguh mempertahankan kebebasan berpendapat.. Meskipun itu hanyalah lelucon bodoh dalam The Interview, kita punya hak untuk menyatakannya."

Pembawa acara Bill Maher menulis di Twitter bahwa mengutuk serangan Paris tidaklah cukup.

"Kecuali anda memang sangat mendukung hak setiap orang untuk mengolok-olok setiap agama/nabi...Anda bukanlah Muslim moderat," tulisnya.

Aktris Julianne Moore yang menulis dengan tagar #JeSuisCharlie ("Saya Charlie") menulis, "Saya patah hati dengan hilangnya nyawa para korban serangan atas kebebasan berekspresi  #JeSuisCharlie."

Mark Ruffalo menulis,"Sungguh merupakan suatu kehilangan. Pers yang bebas adalah senjata terbaik kita dalam melawan tirani, di dalam dan luar negeri. #JeSuisCharlie."


Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015