Hari ini KN SAR Pacitan dari Kendari sudah masuk area untuk bisa menggantikan posisi dari kapal Jepang yang akan meninggalkan `mission area`,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan Kapal Negara SAR Pacitan dari Kendari, Sulawesi Tenggara untuk menggantikan kapal Jepang yang akan meninggalkan area pencarian pesawat AirAsia QZ 8501.

"Hari ini KN SAR Pacitan dari Kendari sudah masuk area untuk bisa menggantikan posisi dari kapal Jepang yang akan meninggalkan mission area," kata Kepala Basarnas F Henry Bambang Soelistyo di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan KN SAR Pacitan telah mengevakuasi satu jenazah korban pesawat AirAsia. Jenazah itu akan dipindahkan besok ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sebelumnya, dua kapal Jepang yaitu JS Onami dan JS Takanami yang ikut membantu pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 besok akan meninggalkan area pencarian untuk kembali ke Jepang melewati Filipina.

"Mulai besok dua kapal Jepang akan meninggalkan misi area sehingga sedikit demi sedikit kekuatan dari luar akan kita kurangi," ujarnya.

Ia mengatakan penarikan dua kapal Jepang tersebut tentunya dengan analisis dan evaluasi agar kekuatan yang ada tidak berlebihan.

"Mereka bukan tidak mau membantu lagi, tapi kita menghitung antara efektivitas dan kondisi di lapangan dan nanti pelan-pekan akan berkurang," tutur dia.

Sementara itu, sebanyak 44 jenazah korban pesawat AirAsia telah ditemukan hingga hari ke-12 (8/1), di antaranya 41 jenazah telah berada di Surabaya.

Tiga jenazah lainnya, lanjutnya, masih berada di tiga kapal berbeda yakni satu jenazah di KN SAR Pacitan, satu jenazah di kapal KD Kasturi milik Malaysia dan sisanya di kapal JS Onami milik Jepang.

"Besok rencana baru kita evakuasi, kita pindahkan dari kapal menuju ke Pangkalan Bun," ujarnya.

Ia mengatakan pencarian korban tetap menjadi prioritas hingga akhir operasi nantinya dengan apapun kondisi korban.

"Yang penting kita evakuasi dan kemudian (korban) secepatnya kita kirim ke Surabaya," tuturnya.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015