Sleman (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, meletakan batu pertama pembangunan asrama Wali Songo Pondok Pesantren Modern Baitusallam di Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

Menteri Agama di tempat yang sama juga meresmikan satu gedung baru yang sudah terbangun dengan nama Al-Azhar. Ponpes yang berada di sebelah barat daya luar pagar Kompleks Candi Prambanan yang mengadopsi nilai budaya, selain menonjolkan ilmu agama dan saintek sebagai dasar pendidikan.

Pimpinan Ponpes Modern Baitusallam Abdul Hakim mengatakan meskipun sempat mengalami pasang surut dan sempat ditutup, namun saat ini ponpes ini memiliki lebih dari 1.500 santri dari berbagai daerah yang menimba ilmu di Ponpes yang meniru pengajaran pada Ponpes Modern Gontor, Jawa Timur ini.

"Program pembelajaran di sini seperti di Gontor. Pak Menteri (Lukman Hakim Saifuddin) ini alumni Gontor, saya adik angkatan, jadi tahu betul sistem pembelajaran di pesantren," katanya.

Sedangkan Bupati Sleman Sri Purnomo yang hadir dalam kesempatan mengatakan Kabupaten Sleman merupakan pusat pendidikan di Indonesia. Pendidikan tinggi seperti UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga, hingga PTS lain banyak berdiri di Sleman.

"Ada lebih dari 250.000 lebih mahasiswa di Sleman. Yogyakarta sebagai pusat pendidikan Indonesia ada di Sleman," katanya.

Sri Purnomo berharap kedatangan Menag di Sleman, khususnya di Ponpes Baitusallam semoga membawa semangat bagi santri yang tengah menuntut ilmu agama maupun disiplin ilmu lainnya.

Menteri Agama Lukman Hakim menyampaikan tiga peran utama dunia pendidikan di Pondok Pesantren, yakni mulai sebagai lembaga pendidikan, kemudian lembaga dakwah, dan terakhir lembaga sosial kemasyarakatan.

"Pendidikan pesantren tidak hanya pada kurikulum berbasis keagamanan melangit saja, tapi juga menyentuh aktualisasi yang membumi hingga sosial di masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, sejak reformasi hingga kini peran pemerintah terhadap kemajuan dunia pendidikan, khusus pesantren sudah terakomodir dengan baik.

"Tahun ini dan tahun ke depan, saya ingin jadikan tahun emas bagi pesantren. Santri-santri kita menghiasi kampus-kampus di Indonesia. Kita berikan program beasiswa bagi santri agar lebih banyak ahli-ahli santri, ahli IT santri, doktor santri, insinyur santri, dan masih banyak lagi," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015