Paris (ANTARA News) - Prancis berperang melawan terorisme bukan agama, kata Perdana Menteri Manuel Valls, Jumat, setelah polisi melumpuhkan dua orang bersenjata yang diduga bagian dari kelompok Islam radikal.

"Kami berperang melawan terorisme. Kami tidak berperang melawan agama maupun sebuah peradaban," kata Perdana Menteri Prancis Manuel Valls.

Prancis masih terguncang setelah pembunuhan yang terjadi pada Rabu (7/1) di kantor majalah satire mingguan Charlie Hebdo hingga menewaskan 12 orang.

Setelah menyaksikan polisi menangkap dua orang bersenjata di kota kecil Dammartin-en-Goele, sebelah utara Paris, Valls mengatakan perlu adanya langkah-langkah baru untuk menanggapi ancaman kaum garis keras.

Alasannya, dia melanjutkan, kebijakan saat ini telah menghasilkan lima kali serangan terhadap pihak kepolisian sejak Agustus 2013.

"Kami tahu bahwa kami bisa diserang. Apa yang dicari para teroris? Menciptakan ketakutan, mengadu Prancis dengan yang lain. Untuk itulah kita harus lebih kuat," ujar Valls seperti dikutip AFP.

(M054/T008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015