Jakarta (ANTARA News) - Sodetan yang menghubungkan Kali Ciliwung dan Sungai Cisadane untuk mengurangi banjir yang kerap kali terjadi di Jakarta masih harus menunggu rampungnya proses normalisasi.

"Proyek tersebut masih harus menunggu proses normalisasi di Cisadane rampung dahulu karena debit air di sana terus naik jika masuk musim hujan," kata kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuti Kusumawati, di Jakarta, Jumat.

Proyek yang saat ini masih dalam pembicaraan pemerintah dari tiga provinsi tersebut masih belum ada kejelasan kapan akan dimulai karena untuk saat ini normalisasi sungai Cisadane yang mengalir di daerah Tangerang, Banten, ini sangat mendesak.

Cisadane kerap kali meluap ketika musim hujan, sehingga dikhawatirkan jika ada penambahan debit air dari Ciliwung efeknya akan semakin meluas jadi harus dinormalisasi terlebih dahulu sebelum masuk dalam tahapan pada proyek sodetan tersebut.

"Kami belum tahu kapan proyek ini akan dimulai karena setelah proses normalisasi tersebut rampung, secara teknis harus dilihat lagi kondisinya bagaimana," ujar Tuti.

Tuti mengatakan pihaknya belum mengetahui perkembangan proses normalisasi di Cisadane seperti apa dan kapan akan rampung karena wilayahnya yang berada di luar Jakarta sehingga dirinya belum bisa memastikan kapan pembicaraan lanjutan mengenai proyek ini akan dilanjutkan.

Proyek sodetan Ciliwung-Cisadane direncanakan akan dibangun di bawah tanah dengan titik awal dari Katulampa di Bogor, Jawa Barat menuju Sungai Cisadane yang juga melalui wilayah Tangerang, Banten.

Selain sodetan yang menuju Cisadane saluran tersebut juga akan dibuat dari Ciliwung menuju ke fasilitas Banjir Kanal Timur.



Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015