Orang-orang kampung di tempat saya yang jauh dari Jawa Tengah, merasakan kebanggaan yang luar biasa. Namanya saja (Jatidiri) menunjukkan rasa nasionalisme yang sangat tinggi,"
Semarang (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menunjukkan keprihatinannya atas kondisi Gelanggang Olahraga Jatidiri Semarang sekarang ini padahal dulunya menjadi kebanggaan.

"Bagi saya pribadi, GOR Jatidiri ini merupakan kebanggaan yang luar biasa. Saya ingat persis ketika tempat ini diresmikan," katanya saat meninjau GOR Jatidiri Semarang, Jumat.

Pada kesempatan itu, Menpora beserta jajaran stafnya "blusukan" ke berbagai sudut GOR Jatidiri, mulai lapangan sepakbola, lintasan lari, ruang ganti, kamar mandi, hingga mess atlet.

Lintasan lari tak luput dari perhatiannya karena sudah tidak layak, kamar mandi, dan ruang ganti yang kondisinya memprihatinkan, serta fasilitas mess atlet yang juga bernasib sama.

Ketika GOR Jatidiri Semarang diresmikan pada 1991, pria kelahiran Bangkalan, Madura, itu, menceritakan, orang-orang kampung di tempat kelahirannya yang merasakan kebanggaan sangat luar biasa.

"Orang-orang kampung di tempat saya yang jauh dari Jawa Tengah, merasakan kebanggaan yang luar biasa. Namanya saja (Jatidiri) menunjukkan rasa nasionalisme yang sangat tinggi," katanya.

Namun, ia prihatin melihat kondisi GOR Jatidiri yang menjadi markas PSIS Semarang itu sekarang sehingga perlu dorongan luar biasa untuk mengembalikan kejayaan GOR tersebut seperti masa lalu.

"Kalau saya melihat kondisinya seperti sekarang, saya kira perlu dorongan luar biasa. Saya akan mengajak Gubernur Jateng, swasta, dan masyarakat agar Jatidiri kembali seperti masa lalu," tukasnya.

Ia mengajak seluruh pihak, mulai Gubernur Jateng, swasta, dan masyarakat bergotong royong mengembalikan kejayaan GOR Jatidiri, serta menjadikannya sebagai model percepatan pengelolaan pemuda dan olahraga.

"Nanti, sisi mana yang perlu disokong APBN, sisi apa yang perlu disiapkan dari APBD provinsi, dan sebagainya. Renovasi akan dimulai 2016. Rencananya, pihak swasta akan digandeng," katanya. 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015