Tim mulai menggunakan data DNA sebagai data primer untuk identifikasi korban...
Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 21 jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 hari ini memasuki proses identifikasi oleh Tim Identifikasi Korban atau Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim, termasuk tujuh jenazah yang baru tiba pada Jumat (9/1) petang.

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono di Surabaya, Sabtu merinci, dari 21 jenazah yang masuk proses identifikasi, 14 jenazah di antaranya masuk dalam tahap rekonsiliasi, sisanya tujuh jenazah masuk dalam pemeriksaan post mortem.

"Untuk tujuh jenazah yang tiba kemarin malam, hari ini juga akan dilakukan pemeriksaan pararel, tujuannya untuk mengetahui identitas jenazah," katanya.

Ia berharap, hari ini akan banyak jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 teridentifikasi, dan bisa langsung diserahterimakan kepada keluarga korban.

Sebelumnya, Kepala DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono mengatakan kondisi jenazah yang nyaris sudah tidak bisa dikenali membuat tim kesulitan mengidentifikasi, sehingga harus mengandalkan DNA yang sudah diserahkan keluarga korban.

"Tim mulai menggunakan data DNA sebagai data primer untuk identifikasi korban, sebab semakin lama jenazah memang menjadi kendala dan tingkat kesulitannya semakin tinggi," katanya.

Menurutnya, data DNA jenazah tidak harus dari keluarga yang sedarah atau vertikal seperti orang tua kandung atau anak kandung, namun bisa dicari dan dikumpulkan dari barang pribadi korban yang biasa dipakai.

Sementara itu, Budiyono meminta semua pihak untuk bersabar dalam proses identifikasi, sebab untuk mengetahui identitas jenazah yang dibutuhkan bukan kecepatan, melainkan ketepatan.

"Kami bekerja pagi, siang dan malam untuk mengungkap kebenaran identitas sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," katanya.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015