Surabaya (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mematuhi imbauan Kementerian Perhubungan  dengan menyatukan rute Makassar-Medan-Jeddah menjadi satu nomor penerbangan.

"Sebelumnya, rute dengan dua nomor penerbangan itu dinilai melanggar perizinan," kata Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pujobroto, melalui siaran persnya, di Surabaya, Sabtu.

"Berdasarkan pemberitahuan Kemenhub, ada empat penerbangan Garuda yang melanggar ketentuan perizinan," ia menjelaskan.

Keempat penerbangan tersebut, ungkap dia, antara lain sektor Makassar - Medan sebagai GA-626 dan sektor Medan - Jeddah sebagai GA986. Kemudian, sektor - Jeddah - Medan sebagai GA-987.

"Berikutnya, sektor Medan - Makassar sebagai GA-627," ujarnya.

Ia menjelaskan, sesuai izin yang diberikan Kementerian Perhubungan maka pada tanggal 16 Desember 2014 Garuda Indonesia telah melayani penerbangan tersebut dengan dua nomor penerbangan.

Lalu, Garuda Indonesia mengajukan permohonan perubahan untuk menjadi satu nomor penerbangan internasional.

"Salah satunya dari Makassar - Medan - Jeddah dengan nomor penerbangan GA-986/GA-987 dan efektif tanggal 1 Januari 2015," katanya.

Meski demikian, tambah dia, hingga tanggal 9 Januari Kementerian Perhubungan menemukan bahwa Garuda masih melaksanakan penerbangan rute Makassar - Medan - Jeddah dengan nomor penerbangan GA-626 dan GA-986.

"Selain itu, dan Jeddah - Medan - Makassar dengan nomor penerbangan GA987 dan GA 627," katanya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, dengan adanya pelanggaran dari Kementerian Perhubungan maka pada Jumat malam (9/1) Garuda Indonesia segera melakukan langkah perbaikan. Pihaknya optimistis tindakan tersebut sesuai izin dan persetujuan yang diberikan Kementerian Perhubungan.

"Lalu penerbangan tersebut beroperasi dengan satu nomor penerbangan yaitu GA 986 (rute Makassar - Medan Jeddah) dan GA 987 (rute Jeddah - Medan - Makassar)," katanya.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015