Nicosia (ANTARA News) - Siprus membela keputusan menghentikan operasi penerbangan maskapai nasionalnya Cyprus Airways dengan menyebut penutupan maskapai yang dililit utang ini tak bisa dicegah lagi, sedangkan para pilot bersumpah untuk terus berunjuk rasa menentang pemerintah.

Juru bicara pemerintah Nicos Christodoulides mengatakan negara sudah berupaya menyelamatkan maskapai BUMN itu namun masalah keuangan yang dihadapinya terlalu berat.

Cyprus Airways yang berusia 68 tahun melakukan penerbangan terakhirnya Jumat malam dari Athena ke markas besarnya di Larnaca setelah Uni Eropa memerintahkan Siprus mengembalikan bantuan dana ilegal negara kepada maskapai itu.

Menteri Komunikasi Marios Demetriades telah mengingatkan bahwa maskapai ini tidak akan bertahan jika Uni Eropa memutuskan Siprus melanggar aturan penambahan modal 31 juta euro dan utang darurat 34 juta euro.

Ketua Persatuan pilot Cyprus Airways Petros Souppouris menuduh pemerintah sebenarnya bisa menyelamatkan maskapai yang dililit utang ini namun tujuan pemerintah adalah menutup maskapai ini.

Maskapai yang 93 persennya dimiliki negara itu berjuang menghadapi kompetisi keras di rute-rute populer ke Yunani dan London.

Upaya ikat pinggang oleh perusahaan ini tidak membawa hasil, sebaliknya pada 2012 maskapai ini mencatat kerugian bersih 55,8 juta euro, dua kali dari rugi tahun sebelumnya yang sebesar 23,88 juta euro.

Uni Eropa menyebut uang yang diberikan pemerintah Siprus kepada Cyprus Airways telah menyalahi prinsip-prinsip persaingan usaha.

"Cyprus Airways telah menerima banyak sekali uang rakyat sejak 2007 namun tak bisa merestrukturisasi," kata Komisioner Persaingan Usaha Margrethe Vestager seperti dikutip AFP.





Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015