Surabaya (ANTARA News) - Lokasi resepsi pernikahan antara pasangan Muhammad Taufiq (27) dan Afriza Fontia (25) harus dipindah dari Gedung Mahameru Mapolda Jatim karena tempat itu digunakan untuk posko Crisis Center AirAsia QZ8501.

"Mau bagaimana lagi karena ada musibah seperti ini. Tapi bukan masalah besar kok dan kami memaklumi," ujar mempelai pria, Taufiq, ketika ditemui usai ijab kabul di Masjid Nurul Huda di Kompleks Mapolda, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Sabtu.

Pihaknya mengaku sudah menyewa Gedung Mahameru sejak Agustus 2014 dan digunakan untuk resepsi malam ini.

Oleh pengelola gedung, kata dia, pada Selasa (30/12) keluarganya dihubungi tentang dampak insiden AirAsia dan diberikan fasilitas pindah di gedung yang tidak jauh dari Mapolda Jatim.

"Kemudian, kami dipindah ke Gedung DBL di Graha Pena, yang letaknya di samping Mapolda," kata pria asal Rungkut, Surabaya tersebut.

Mengantisipasi tamu undangan yang sudah terlebih dahulu mengetahui resepsi pernikahan digelar di Mapolda, pihaknya menempatkan sejumlah orang di depan gedung untuk mengarahkan pemindahan lokasi resepsi.

"Kami juga memasang pemberitahuan agar tamu yang datang bisa bergeser ke DBL Graha Pena," katanya.

Sementara itu, disinggung soal ganti rugi, ia mengaku bahwa pemindahan gedung itu ditanggung pengelola gedung di Polda Jatim karena pihaknya juga telah melunasi penyewaan lokasi semula.

Sejak insiden kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, Maskapai AirAsia membuka Posko Crisis Center di Terminal 2 Bandara Juanda, sebelum dipindahkan ke Polda Jatim pada 30 Desember 2014.

Sejumlah titik di Mapolda pun "disulap" menjadi posko yang dibangun dengan tenda-tenda, seperti Posko Wartawan, Posko Pendampingan Psikiater, Posko Relawan, Posko Keluarga dan sebagainya.

Khusus Gedung Mahameru, selain dipergunakan sebagai Posko Crisis Center, juga dimanfaatkan sebagai Posko "Ante Mortem" dan Posko Kesehatan bagi keluarga penumpang.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015