Islamabad (ANTARA News) - Satu faksi Taliban Pakistan, Sabtu, mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri pada satu masjid di kota garnisun Rawalpindi, yang menewaskan tujuh orang dan mencederai 15 orang lagi.

Ledakan kuat Jumat malam di kota negara bagian Punjab, Pakistan utara itu membuat puluhan warga Syiah yang berada di masjid itu untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW kalangkabut.

"Kami bertanggung jawab atas serangan itu pada masjid itu dan bersumpah akan melakukan serangan-serangan seperti itu terhadap musuh-musuh Islam," kata juru bicara faksi Jamat-ul-Ahrar dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Ehsanullah Ehsan, dalam satu surat elektronik.

"Kami ingin menegaskan terhadap penguasa-penguasa ... ini bahwa kami tidak akan dapat ditekan dengan udang-undang mereka atau hukuman gantung mereka," tambahnya.

Pakistan memperkuat serangannya terhadap Taliban sejak serangan mereka terhadap satu sekolah yang dikelola militer pada 16 Desember sehingga menewaskan 150 orang, 134 orang di antara mereka adalah pelajar.

Negara itu mengakhiri moratorium enam tahun hukuman mati dalam kasus-kasus teror bulan lalu segera setelah pembantaian di sekolah itu.

Sembilan gerilyawan yang telah dihukum telah digantung sejak larangan defakto itu dicabut.

Untuk meningkatkan usaha-usahanya, pemerintah Jumat mengumuman pihaknya telah membentuk sembilan pengadilan militer untuk menangani kasus-kasus yang terkait dengan terorisme, demikian AFP.

(H-RN/C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015