Jakarta (ANTARA News) -  Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama  meresmikan Patung Arjuna Wijaya setelah dipugar untuk perbaikan dan revitalisasi oleh seniman Nyoman Nuarta.

Datang didampingi Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Silviana Murni dan Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Ahok tampak santai mengenakan kaus polo hitam dan jean warna senada.

"Patung ini melambangkan perlawanan terhadap kejahatan tanpa pandang bulu, pas sekali ditaruh di tempat strategis seperti ini. Arjuna harus melawan Karna meski merupakan saudara sendiri," kata Ahok dalam sambutannya di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu sore.

Ahok pun bercerita bagaimana dia sempat "dimusuhi" keluarga karena harus menggusur salah satu ruko milik tantenya karena berjualan di area terlarang.

"Kabar saya merobohkan delapan ruko termasuk milik tante saya sampai kepada Ibu, adik-adik bahkan istri saya. Istri saya bilang kok saya tega karena tante saya punya sertifikat dan sudah memiliki pelanggan di daerah itu selama berdagang 30 tahun, lalu saya jawab sederhana saja, mereka seharusnya bersyukur karena sudah dibiarkan berjualan 30 tahun tanpa kami meminta kompensasi," katanya.

Taman Air Mancur Patung Arjuna Wijaya telah direnovasi dua kali sejak pertama dibangun tahun 1967. Renovasi pertama tahun 2003 oleh Bank OCBC NISP dan renovasi kedua tahun 2014 oleh pihak yang sama.

Patung berdimensi panjang 40 meter, tinggi 4 meter dan berat sekitar 3 ton itu menelan biaya Rp6,6 miliar dalam renovasi terakhirnya. Patung kuda kini dilapisi tembaga kuningan.

Menurut seniman pembuatnya, nyoman Nuarta, patung menceritakan kemenangan Arjuna dalam membela kebenaran dan keberaniannya dalam perang Mahabarata.

"Fragmen menggambarkan bagaimana Arjuna dan Kresna bertempur melawan Adipati Karna yang sebenarnya adalah saudaranya sendiri, dan pesan itu berlaku hingga sekarang di mana dalam menegakkan hukum tidak boleh pandang bulu," kata Nyoman Nuarta.

Patung Arjuna Wijaya kini tampak lebih segar dan indah. Kesan sejuk dan megah terlihat dari konsep air mancur cascade dengan cipratan air yang memberi efek kuda sedang berlari, taman juga diberi kesan fogging di mana kuda seolah-olah berlari di atas awan.

Pada malam hari, efek gerak ditimbulkan oleh paduan antara bayang-bayang dan diperkuat olah efek pencahayaan.

Ke depan, Gubernur menginginkan lebih banyak pihak swasta yang menyalurkan tanggung jawab sosial perusahaannya atau CSR dalam bentuk pemeliharan taman di DKI Jakarta.

"Maret nanti kita mau bangun enam taman terpadu, kalau ada taman lain yang ditaksir OCB NISP silakan. Bank-bank lain juga kami persilakan ikut mempercantik taman," kata Gubernur Ahok.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015